INILAH.COM, Denpasar – BP Migas, yang baru dibubarkan Mahkamah
Konstitusi (MK) 13 November 2012, dinilai Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Jero Wacik kurang memikirkan nasib rakyat. Untuk itu,
Wacik berjanji satuan kerja pengganti BP Migas akan lebih berorientasi
untuk kepentingan rakyat.
"Selama ini banyak suara BP
migas kurang pikirkan rakyat. Saya berjanji akan lebih beorientasi
kepada rakyat," janji Wacik, usai menerima Geopark Awards dari Unesco di
Bangli, Bali Sabtu (17/11/2012).
Namun Wacik membantah tudingan
sejumlah pihak jika pengelolaan bisnis migas nasional selama ini hanya
menguntungkan kepentingan asing mengingat sejumlah perusahaan nasional
ikut didalam pengelolaan bisnis migas nasional.
Salah satu dewan
pembina Partai Demokrat ini mengaku pendapatan negara dari migas
mencapai Rp 300 triliun lebih per tahun. Wacik memaparkan bahwa dalam
satu hari bisnis migas bisa untung Rp1 triliun. Ia berjanji akan membagi
keuntungan itu seadil-adilnya. "Investor harus dapat untung, tapi
rakyat juga harus dapat bagian yang pantas," tegas Wacik. [tjs]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar