Nusa Dua, Bali
(ANTARA News) - Pengamat sosial Azyumardi Azra mengakui peran Forum
Demokrasi Bali (BDF) semakin relevan terhadap upaya penegakan demokrasi
di tataran global.
"Saat ini bisa dilihat melalui jumlah kepala negara dan delegasi
yang hadir pada BDF semakin bertambah dan forum juga ikut mendorong
terjadinya proses demokratisasi di Myanmar, Nepal serta wilayah lain,"
kata Azyumardi kepada ANTARA di sela-sela acara BDF di Nusa Dua, Bali,
Jumat.
Menurut dia, selain konsolidasi mengenai prinsip demokrasi, BDF juga
bisa mengimplementasikan hasil pertemuan melalui Institut Demokrasi dan
Perdamaian (IPD).
Kendati proses demokratisasi memerlukan waktu yang lama, namun
sejumlah negara dapat belajar dan bertukar pandangan mengenai
pelaksanaan demokrasi dari negara lain di BDF yang sesuai dengan kondisi
negaranya.
"Jadi menurut saya, forum seperti ini sangat penting karena untuk
terus mendorong proses dan memperluas penegakan demokrasi dalam tataran
global," kata Azyumardi.
Sementara itu, anggota Kongres Amerika Serikat Jim McDermott
mengatakan forum tersebut diselenggarakan pada saat yang tepat di mana
sejumlah negara sedang melakukan proses demokrasi.
Jim mengatakan reformasi di wilayah Timur Tengah maupun Afrika utara
menyimpulkan bahwa relevansi BDF terhadap kejadian itu adalah forum
yang harus dimanfaatkan untuk membagi pengalaman penegakan demokrasi
yang telah dilakukan negara lain.
"Kendati sudah lebih dari 200 tahun AS menjalankan demokrasi, namun
kami belum merasa sempurna dalam menjalankannya. Semakin banyak negara
yang menegakkan demokrasi, maka semakin banyak juga hal yang dipelajari
dari satu dengan yang lainnya," kata Jim.
Jim mengatakan relevansi BDF semakin terlihat kegunannya dengan
dicerminkan dari Kepala Negara atau Pemerintahan serta delegasi yang
hadir semakin banyak.
Pada BDF-I 2008, kepala negara yang hadir sebanyak empat orang dari
32 negara dan 8 peninjau sedangkan pada BDF-II 2009 dihadiri 35 negara
dan 13 peninjau.
Untuk BDF-III pada 2010 dihadiri oleh 44 negara partisipan dan 27
peninjau sedangkan pada BDF 2011 dihadiri oleh tujuh kepala negara atau
Pemerintahan dari 40 negara partisipan dan 45 peninjau.
Pada BDF-V 2012, sebanyak sebelas kepala negara maupun Pemerintahan
hadir dalam pertemuan tersebut dengan 1.243 delegasi dari 76 negara dan
organisasi internasional.
Forum demokrasi kelima mengusung tema "Memajukan Prinsip Demokrasi
Dalam Tatanan Global: Bagaimana Pemerintahan Demokrasi Global
Berkontribusi Kepada Keamanan dan Perdamaian Internasional, Pertumbuhan
Ekonomi dan Penegakan HAM".
(B019/H-KWR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar