VIVAnews
- Detasemen Khusus 88 Anti-Teror Polda Sulawesi Tengah mendapat
perlawanan sreius saat mengepung dua buah rumah di Poso, Sulawesi
Tengah, pagi tadi. Dari hasil olah kejadian perkara, polisi menemukan
sejumlah kaitan dengan pelaku teror yang sudah dibekuk.
"Ada banyak kemiripan dengan temuan bom seberat 10 kilogram yang ditanam beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Polisi Soemarno dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Kemiripan itu terlihat dari bom-bom dan granat tangan yang dilemparkan pelaku ke arah petugas saat pengepungan tadi pagi. Bom-bom dan granat tangan yang dilempari itu berisikan paku, besi, dan gotri.
Pada Minggu 29 Oktober lalu, polisi menemukan satu rangkaian bom yang memiliki daya ledak besar. Bom yang diperkirakan memiliki berat sekitar 10 kilogram itu dilengkapi dengan gotri-gotri, besi beton, dan memakai baterai 12 volt.
Bom itu dibungkus dalam rantang plastik ukuran 20 centimeter itu ditemukan di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso. Lokasinya berada di pesisir Kabupaten Poso, Sulawsesi Tengah. "Memang ada keterkaitan tapi kami belum bisa simpulkan. Saat ini masih olah TKP. Jangan terburu-buru," kata Soemarno.
Saat ini polisi masih mengumpulkan sejumlah barang bukti dari pengepungan tadi pagi. Selain bom-bom dan granat tangan dari pipa, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti lain di dua rumah itu.
"Ada banyak. Seperti laptop dan buku-buku jihad," kata dia. Dari hasil pengepungan itu, satu pelaku berinisial KH tewas dalam perjalanan. Satu pelaku lainnya berinisial Y atau T dibekuk dalam keadaan hidup.
"Ada banyak kemiripan dengan temuan bom seberat 10 kilogram yang ditanam beberapa waktu lalu," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah Ajun Komisaris Besar Polisi Soemarno dalam perbincangan dengan VIVAnews.
Kemiripan itu terlihat dari bom-bom dan granat tangan yang dilemparkan pelaku ke arah petugas saat pengepungan tadi pagi. Bom-bom dan granat tangan yang dilempari itu berisikan paku, besi, dan gotri.
Pada Minggu 29 Oktober lalu, polisi menemukan satu rangkaian bom yang memiliki daya ledak besar. Bom yang diperkirakan memiliki berat sekitar 10 kilogram itu dilengkapi dengan gotri-gotri, besi beton, dan memakai baterai 12 volt.
Bom itu dibungkus dalam rantang plastik ukuran 20 centimeter itu ditemukan di Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso. Lokasinya berada di pesisir Kabupaten Poso, Sulawsesi Tengah. "Memang ada keterkaitan tapi kami belum bisa simpulkan. Saat ini masih olah TKP. Jangan terburu-buru," kata Soemarno.
Saat ini polisi masih mengumpulkan sejumlah barang bukti dari pengepungan tadi pagi. Selain bom-bom dan granat tangan dari pipa, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti lain di dua rumah itu.
"Ada banyak. Seperti laptop dan buku-buku jihad," kata dia. Dari hasil pengepungan itu, satu pelaku berinisial KH tewas dalam perjalanan. Satu pelaku lainnya berinisial Y atau T dibekuk dalam keadaan hidup.
Masih ada dua pelaku lagi
yang berhasil melarikan diri. "Semua mereka itu warga pendatang dari
Jawa. Mereka sudah sekitar 5-6 tahun di Poso," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar