Chaidir Anwar Tanjung - detikNews
Jakarta - Asap pekat kiriman dari Sumsel dan Jambi kian parah pengepung langit Riau. Jarak pandang hanya tembus 50 meter.
Semakin
hari kondisi asap kian memburuk di Riau. Sudah tiga hari berturut-turut
level polusi udara status berbahaya. Belum ada tanda-tanda asap akan
hilang dari Bumi Lancang Kuning, Riau.
Untuk Riau, data BMKG
melansir, Selasa (6/10/2015) bahwa titik panas di Sumatera ada 384. Dari
jumlah itu, di Sumsel paling banyak 360 titik panas. Selanjutnya, Jambi
10, Lampung 5, Sumbar 6, Babel 2 dan Riau hanya 1.
Dari data
tersebut, dengan jelas asap yang ada di Riau saat ini kiriman dari
provinsi tetangga. Asap hari ini justru lebih buruk dibanding kemarin.
Untuk
hari ini saja, wilayah di Pekanbaru umumnya jarak pandang hanya 50
meter. Kondisi paling parah ada di Kecamatan Rumbai dan Kecamatan
Tampan.
"Ini lama-lama kita mati pelan-pelan di buat asap. Pagi
ini jarak pandang di tempat kami cuma 50 meter saja," kata Arba Manurung
(45) kepada detikcom.
Asap juga terlihat para di Kecamatan
Tampan, Pekanbaru. Kondisinya tak jauh beda dengan Rumbai. Asap pekat
telah membuat jarak pandang di bawah 50 meter saja.
"Sudah lebih
sebulan kita tak pernah lihat matahari. Mau sampai kapan kondisi kita
seperti ini. Kita mau mengungsi kemana coba?" Keluh Dahril (34) warga
Kecamatan Tampan.
Kondisi yang parah juga terjadi di Kabupaten Pelalawan. Asap di sana juga sudah melumpuhkan dunia pendidikan.
"Anak
saya sudah sebulan lebih tak bersekolah karena asap. Di daerah kami ini
rasanya seperti mau kiamat saja. Saban hari gelap dikepung asap," keluh
Candra (45).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar