Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Effendy Choirie tak setuju anggaran Badan Inteligen (BIN) dipotong 20 persen.  Saat ini, anggaran BIN tak banyak, sekitar Rp1,7 triliun.

Menurut Effendy, bila anggaran BIN dipotong, maka akan timbul masalah baru.

"BIN merupakan garda terdepan dalam masalah keamanan. Apa jadinya kalau anggaran BIN dikurangi?

Masalah keamanan yang sumbernya dari BIN akan menjadi kacau balau. Bisa-bisa terjadi kekacauan dimana-mana karena adanya dana yang memadai," kata Effendy kepada ANTARA News di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.

BIN sendiri, katanya, baru memiliki Undang-Undang. yang membuat BIN memerlukan sarana prasarana  memadai dalam menunjang kinerja BIN sehingga informasi mengenai keamanan bisa dikelola dengan baik.

"Urgensi dan substansi nasional perlu dipertimbangkan juga dalam pemotongan anggaran. Ada beberapa lembaga seperti BIN yang tidak perlu dipotong anggarannya," katanya.

Dia tak setuju dengan cara pemerintah dalam mengakali subsidi BBM dengan memotong anggaran ke sektor vital seperti BIN.

"Pemerintah sepertinya tidak kreatif mencari sumber dana untuk menutupi kekurangan subsidi atau kenaikan BBM," pungkasnya.