BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 23 Maret 2012

Nyepi di Bali, Dua Kelompok Warga Bentrok

VIVAnews - Dua kelompok warga terlibat bentrok di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, dinihari tadi. Bentrok pecah menjelang umat Hindu Bali menjalankan Catur Brata penyepian.

Diduga bentrok akibat salah paham dua kelompok pemuda di Jalan Diponegoro antara kampung Madura dan kampung Patemon. Akibat bentrok dua kelompok itu, tiga orang mengalami luka-luka.
Mereka di antaranya adalah Jaya Sanjaya mengalami luka pada mulut, Arifin yang mengalami luka pada wajah akibat terkena lemparan batu, dan Rahmat, yang mengalami luka pada mulutnya.

Peristiwa bentrok itu terjadi selama hampir tiga jam, mulai pukul 01.00 WITA hingga pukul 04.00 WITA. Menurut warga kampung Madura yang berhasil dihubungi, Abdul Rahman, bentrokan bermula saat  pemuda dari Desa Petemon menaiki sepeda motor dalam kondisi mabuk sembari berteriak-teriak menantang warga kampung Madura.
"Mereka menaiki motor dengan suara yang meraung-raung. Tak hanya sekali, tapi beberapa kali bolak-balik ke kampung kami," imbuhnya.

Saat bertemu sejumlah pemuda setempat terjadi ketegangan berujung pemukulan. Melihat ada warga dianiaya, warga lainnya langsung datang membantu, sehingga para pelaku kabur.
Tak berselang lama, datang massa dalam jumlah besar ke kampung Madura dan langsung melakukan penyerangan. Mereka melempari dengan batu ke arah warga.

Warga kampung Madura yang tidak terima hal itu langsung melakukan serangan balik guna mempertahankan diri. Akhirnya petugas Polsek Seririt dibantu Polres Buleleng datang membantu guna mengendalikan situasi.

Pecalang gadungan diamankan
Sementara itu, seorang pria di Denpasar diamankan polisi lantaran diketahui menjadi pecalang gadungan saat hari raya Nyepi. Hingga kini, polisi masih belum bersedia membeber identitas dan kronologi bagaimana sampai pelaku ditangkap saat umat Hindu melaksanakan Catur Brata penyepian.

"Soal itu (pecalang gadungan) silakan tanya langsung ke Polresta Denpasar," kata Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Hariadi yang dihubungi VIVAnews, Jumat 23 Maret 2012. Namun, Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana belum berhasil dikonfirmasi terkait hal itu, lantaran tidak kunjung mengangkat telepon.

Informasi dihimpun menyebutkan, pagi tadi pelaku yang berpakaian ala pecalang diamankan pecalang Desa Adat Kesiman, karena gelagatnya mencurigakan.

Hingga saat ini, pelaku masih diamankan di Mapolsek Denpasar Timur untuk penanganan lebih lanjut. Penangkapan seseorang yang berlagak pecalang sungguhan dibenarkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali Ida Bagus Wiana.
"Biasalah orang ini ingin memanfaatkan situasi saat umat merayakan hari Nyepi dengan berlagak pecalang sungguhan," kata Wiana.

Menurut dia, saat perayaan Nyepi yang berlangsung khidmat itu, selalu saja ada pihak yang ingin memanfaatkan situasi demi kepentingan tertentu, seperti dilakukan pelaku. Sejauh ini, belum diketahui motif pecalang palsu tersebut, karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Guna menghindari hal tidak diinginkan, dia meminta agar semua pihak menghargai posisinya masing-masing. "Polisi tetaplah pakai seragam resmi polisi ,tidak perlu pakai baju pecalang. Semua sudah punya tugas masing-masing untuk menjaga Bali khususnya sekarang dalam rangka Nyepi," imbuhnya. (art)

Tidak ada komentar: