BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 18 Agustus 2013

Di Beijing, Ratusan Warga Indonesia dan Warga Tiongkok Ikuti Upacara HUT ke-68 Kemerdekaan RI

Oleh : DESK INFORMASI

 Republik Indonesia selama 68 tahun perjalanannya telah mengukir sejarah, serta mengukuhkan berbagai hasil pembangunan dan kemajuan bangsa. Meskipun menghadapi banyak tantangan dari dalam maupun luar, Indonesia berhasil melalui proses transformasinya menjadi negara demokrasi dan ekonomi terbuka  secara relatif damai, dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia dan Timur Tengah, seperti, antara lain Afghanistan, Irak, Libya, dan Mesir.

Namun demikian, kemajuan ini bukan akhir perjalanan bangsa.” Indonesia masih harus terus bekerja keras untuk kemajuan bersama, meningkatkan pemerataan hasil-hasil pembangunan untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk RRT, Imron Cotan, dalam sambutan tertulis yang dibacakan  oleh Kuasa Usaha Administrari KBRI Beijing, Wisnu Edi Pratignyo, yang menjadi Pembina Upacara pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-68 di KBRI Beijing, Sabtu (17/8) pagi.

Seperti diketahui, atas undangan Pemerintah RI, Duta Besar RI Beijing sedang berada di Jakarta, Indonesia, menghadiri Konperensi Diaspora Indonesia II (CID II), 15 - 22 Agustus 2013.

Upacara 17 Agustus 2013 dimulai pada pukul 10.00 di halaman depan KBRI Beijing  diikuti oleh lebih 300 peserta yang terdiri dari home staff, local staff, anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI Beijing, WNI dan diaspora Indonesia yang bermukim di Beijing dan sekitarnya.

Upacara HUT Kemerdekaan tahun ini mengambil tema ‘Mari Kita Jaga Stabilitas Politik dan Pertumbuhan Ekonomi Kita Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat’.

Selanjutnya, dalam sambutan tersebut disampaikan pula bahwa kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2012 lalu mencatat hasil yang cukup menggembirakan. Di tengah berlanjutnya krisis keuangan di Amerika Serikat dan krisis utang di Eropa, ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 6.23 persen. Prestasi tersebut tentunya juga mendorong peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, seperti cita-cita yang termaktub dalam UUD 1945.

Tantangan berikutnya adalah terus menciptakan tata pemerintahan yang baik dan berwibawa dengan dasar hukum yang adil dan tegas, serta pelaksanaan pemilihan presiden dan parlemen yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas nasional dan keamanan, yang saat ini secara umum dapat dinikmati rakyat Indonesia.

Dilanjutkan oleh KUAI RI Beijing bahwa tahun depan Indonesia kembali akan menyelenggarakan pesta demokrasi untuk memilih para anggota Dewan Perwakilan Rakyat, serta pasangan Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2014 – 2019.

Karena itu, segenap WNI yang berada di RRT dihimbau untuk mendaftarkan diri dan berpartisipasi dalam Pemilu 2014, sebagai wujud tanggung jawab dan rasa kebanggaan sebagai anak bangsa. Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Beijing sendiri telah menempati ruangan di KBRI Beijing untuk memudahkan koordinasi dan pendaftaran.

Rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-68 ditutup dengan acara lomba anak-anak dan panggung gembira pada pukul 12.00 di halaman KBRI Beijing. Acara ini terbuka untuk seluruh WNI yang berada di Beijing dan sekitarnya, serta warga Tiongkok dan warga asing lainnya yang berminat.

Panggung gembira dimeriahkan pula dengan permainan angklung oleh diaspora Indonesia, penampilan lagu-lagu populer oleh mahasiswa Indonesia di Beijing, serta hiburan dari home staff KBRI Beijing.

Sambil menikmati acara, seluruh hadirin juga dimanjakan dengan hidangan khas Indonesia yang dipersiapkan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Beijing. Nasi dengan lauk komplit, Bakso, Rujak Tahu, Rujak Serut, Es Blewah dan makanan kecil lainnya segera diserbu oleh hadirin. (KBRI Beijing/ES)

Tidak ada komentar: