BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 28 Agustus 2013

Raja Surakarta Paku Buwono XIII Diperiksa Polisi

VIVAnews - Sejumlah kerabat yang terlibat dalam konflik Keraton Kasunanan Surakarta diperiksa penyidik Polresta Surakarta untuk dimintai keterangannya terkait bentrok yang terjadi Senin 26 Agustus 2013. Bahkan, Raja Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi juga ikut dimintai keterangan untuk penyelidikan.

Seperti diketahui, Polresta Surakarta dalam peristiwa konflik internal keraton ini menangani dua kasus yakni, dugaan pengrusakan benda cagar budaya dengan melakukan pendobrakan pintu masuk Sasono Putro, dan laporan penyekapan Paku Buwono XIII.

Ketua Lembaga Dewan Adat, GRAy, Koes Murtiyah, Rabu, 28 Agustus 2013, mengatakan pemeriksaan polisi telah dilakukan sejak hari Selasa kemarin. Sedangkan pada hari ini ada dua orang dari kubu Lembaga Dewan Adat yang dimintai keterangan.

"Ada Dimas dan Putri Putraningrum. Mereka telah dimintai keterangan oleh polisi," kata GRAy Koes Murtiyah.

Pemeriksaan kepada dua kerabat keraton itu terkait laporan penyekapan terhadap sang raja pada saat terjadi bentrok.

"Saya tidak tahu materi apa yang ditanyakan penyidik. Tanya penasihat hukumnya saja, mungkin lebih tahu," kata dia.

Sementara itu, juru bicara Paku Buwono XIII, Bambang Pradotonagoro mengatakan bahwa polisi juga memeriksa beberapa kerabat dan Abdi Dalem dari raja. Termasuk sang Raja. "Paku Buwono XIII juga ditanya, tapi tidak masuk dalam berita acara pemeriksaan (BAP)," ucapnya.

Konflik yang terjadi pada hari Senin kemarin bermula dari dibubarkannya acara halal bihalal oleh Lembaga Dewan Adat Keraton. Padahal acara yang diinisiasi oleh Paku Buwono XIII Hangabehi bertujuan untuk mengumpulkan para adik-adiknya supaya bisa bersatu dan rukun kembali.

Selain itu, acara halal bihalal juga diisi dengan acara penobatan KGPH PA Tedjowulan sebagai Maha Patih. Rupanya rencana itu ditolak keras oleh Lembawa Dewan Adat, sehingga acara tersebut pun dibubarkan secara paksa.

Keributan pun terjadi. Bahkan hingga malam. Sekitar pukul 19.45 WIB, warga Baluwarti mendobrak pintu Sasono Putro. Pintu gerbang dijebol dengan menabrakkan sebuah mobil Toyota Hardtop warna putih. Setelah gerbang jebol, warga merangsek masuk. Sekitar 300 warga masuk ke dalam keraton yang diduduki massa Lembaga Adat. (eh)

Tidak ada komentar: