Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menegaskan debat calon presiden dan wakil presiden yang akan diselenggarakan tidak menggunakan panelis.
Komisioner KPU, Arif Budiman, mengatakan debat capres dan cawapres hanya menggunakan moderator untuk bertanya kepada masing-masing calon. Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan moderator tersebut dirumuskan oleh tim ahli yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
"Kita ada 'expert meeting' untuk merumuskan Indonesia ini seperti apa. Kemudian untuk debat presiden dirumuskan jadi tema debat. Dari tema debat kita akan rumuskan pertanyaan-pertanyaan. Itu akan disampaikan moderator pada debat," ujar Arif kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Tim ahli tersebut, lanjut Arif, adalah berbagai ahli yang diundang dari berbagai perguruan tinggi dengan keahlian bidangnya masing-masing. Untuk setiap bidang, KPU mengundang minimal dua orang ahli.
"Ada 15 orang. (KPU mengundang) sedikitnya dua ahli tiap bidang. Misalnya soal demokratisasi, politik internasional, hukum, lingkungan, energi, macam-macam," terang dia.
Tim ahli tersebut sudah menggelar pertemuan untuk menemukan tema debat pada setiap sesi debat capres dan cawapres. Pertemuan selanjutnya digelar hari ini untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan.
Debat capres Pemilu kali ini mengikuti Pemilu 2009 yang juga hanya menggunakan moderator. Pemilu 2004 menggunakan panelis dan moderator. Menurut Arif, metode panelis dan moderator memakan waktu yang sangat panjang sementara waktu yang dimiliki sedikit sehingga dinilai tidak efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar