BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 29 Oktober 2014

3 Jawaban Susi Pudjiastuti Terkait Gunjingan Soal Rokok Hingga Tato

Hestiana Dharmastuti - detikNews

Jakarta - Susi Pudjiastuti, satu dari delapan perempuan hebat yang dipilih Presiden Joko Widodo bergabung dalam Kabinet Kerja. Dukungan dan komentar miring diterima Menteri Kelautan dan Perikanan itu dengan lapang dada. Ibu 3 anak ini pantang menyerah bahkan siap membuktikan kinerjanya dengan penuh tanggung jawab, seperti aksi ini:

Perempuan kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini mengaku tidak berpendidikan sebagaimana mayoritas menteri Jokowi lainnya yang bertitel profesor. Meski begitu, Bos Susi Air ini mengklaim dirinya seorang yang profesional di bidang pesawat dan perikanan yang telah lama digelutinya dari nol.

Susi sedikit marah ketika kehidupan pribadinya diusik mulai dari kebiasaan merokok, bertato, hingga single parent. Komentar-komentar miring itu justru menjadi cambuk bagi Susi untuk terus bekerja keras merealisasikan janji-janjinya membawa Indonesia berjaya di bidang kelautan.

Gebrakan demi gebrakan telah dirancang Susi, antara lain menyelesaikan masalah nelayan pesisir, menyikat para pencuri ikan, ingin nelayan mengerti berpikir bisnis komersialisasi dari sektor nelayan hingga membuka akses pasar Lobster di Aceh.


Berikut 3 aksi Ibu Susi menangkis tudingan:

 Tak Lulus SMA, Tapi Profesional
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti‎ sebagai menteri Kelautan dan Perikanan. Ia sempat menyinggung tentang latar belakang pendidikannya.

"Saya nggak berpendidikan sedangkan kebanyakan kabinet profesor. Orang boleh berpikir, tapi kalau boleh saya mengklaim seorang profesional," kata Susi saat jumpa pers di hotel Grand Hyaat, Jalan MH Thamrin, Jakpus, Minggu (26/10/2014).

Ia mengerti saat namanya diwacanakan sebagai menteri kabinet Jokowi-JK, banyak yang menyoroti rekam edukasinya yang terhenti di bangku SMA. Namun, perkembangan bisnisnya di bidang pesawat dan dunia perikanan membuatnya merasa cukup profesional di bidangnya.

"‎Saya bekerja 33 tahun dan membuktikan bahwa sebuah dedikasi yang total dan komited dan semua passion membuat perusahaan yang cantik dan need dan usefull untuk masyarakat Indonesia," sambungnya.

Dalam jumpa persnya, ia bercerita tentang perjalanan karier bisnisnya. Terlihat matanya berkaca-kaca. Ia pun sesekali mengelap air matanya dengan tisu.

Ia mengenang dirinya sebagai seorang pemimpin yang out of the box. Banyaknya penghargaan yang diterimanya dinilainya sebagai pengakuan dan penerimaan masyarakat dan dunia usaha dengan 'kegilaannya'.

"Kalau Pak Jokowi berani begitu, kenapa saya tidak?‎" ucapnya.

Susi ingin membawa Indonesia maju di laut. "Indonesia harus jaya di kelautan. karena 70 persen wilayah kita adalah laut, dan saya yakin dengan good will semua pihak bisa memajukan kelautan," terang Susi di halaman Istana, Jakarta, Minggu (26/10/2014).

Susi yang dikenal dan dicintai warga di Pangandaran, Jawa Barat ini mengaku dirinya masih akan menunggu arahan Presiden Jokowi. Namun dia sudah bertekad memajukan perikanan dan kelautan.

"Besok nunggu arahan, belum kebayang. Tapi yang jelas saya akan bekerja sebagai bakul ikan secara keseluruhan," tutup dia.

Susi memang tidak selesai menimba ilmu di SMA. Dia hanya lulusan SMP. Saat SMA kelas dua di Yogyakarta, dia berhenti.
Meski tak lulus SMA, Susi seorang pekerja keras. Dia akhirnya mampu membangun bisnis maskapai penerbangan hingga pelelangan ikan. Hingga akhirnya kini terpilih sebagai menteri kelautan dan perikanan.

 Sedikit Marah, Siap Tunjukkan Tanggung Jawab
Susi Pudjiastuti kecewa karena urusan pribadinya yang terus diusik. Padahal dia diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk bekerja sebagai menteri kelautan dan perikanan.

"Saya sedikit marah karena mengganggu konsentrasi katanya saya disuruh kerja tetapi media nakal-nakal kasih komentar yang jelek-jelek. Sedikit tidak fair," kata Susi di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Selasa (28/10/2014).

Meski disorot karena urusan pribadi, ibu tiga anak itu tidak gentar. Dia berjanji, masalah tato, rokok, bahkan hingga urusan tak lulus SMA, tak akan menghambatnya untuk bekerja.

"Saya akan menunjukan saya punya tanggung jawab itu yang saya lakukan," tegas Susi.

Isu soal Susi yang perokok, bertato dan tak lulus SMA memang beredar sepanjang dua hari terakhir di media sosial. Ada yang mengkritik, namun tak sedikit juga yang melakukan pembelaan.

Mereka yang membela berargumen, penampilan bukan segalanya dalam urusan kerja sebagai menteri. Selama Susi bisa bekerja demi rakyat, tak ada yang perlu diributkan dari masa lalunya.

Selama ini, Susi memang dikenal kerja dengan cara yang tak biasa. Dia juga merintis usaha penerbangan dan pelelangan ikannya dengan kerja keras. Dengan posisinya sebagai menteri, dia tak akan mengubah sikap dan gaya.

"Kalau saya mau berubah seperti birokrat atau ibu-ibu yang manis dan feminim saya tidak bisa," tegas Susi.

Bangga Jadi Single Parent
Susi Pudjiastuti bicara blak-blakan soal dirinya dan keluarganya. Perempuan yang diamanahi Jokowi sebagai Menteri Perikanan dan Kelautan ini pun tegas mengakui kalau dirinya adalah seorang single parent. Tapi catat seluruh anaknya mendapat pendidikan yang baik.

"Saya memang single parent, saya punya anak 3 dan cucu 1," papar Susi di kantornta, Selasa (28/10/2014).

Susi juga menyampaikan, dia sudah 2 kali menikah. Namun dengan kehidupan sebagai seorang single parent, ia mengaku tak masalah dan anak-anaknya tetap bersekolah.

"Saya menikah 2 kali dan sekarang single parent," imbuh dia.

"And i'm proud with my children good school dan we are the family given as a single parent. Selalu sharing sama anak, cucu dan Solihin GP (tokoh senior Jawa Barat-red)," sebutnya.

Susi pun menegaskan dia siap bekerja untuk masyarakat guna memperbaiki kondisi perikanan dan kelautan. Semangat Bu Susi, kerja kerja kerja!

 

Tidak ada komentar: