BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 25 Oktober 2014

Putri Presiden Gagal PNS, Panselnas: Komputer Tak Pandang Bulu

Jpnn
JAKARTA - Hasil tes kompetensi dasar (TKD) putri Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendapat skor 300 namun salah satu komponen nilai yaitu tes wawasan kebangsaannya di bawah 70, membuat Kahiyang Ayu tidak bisa lolos passing grade. Itu artinya keinginan untuk menjadi aparatur sipil negara (ASN) gagal di tahun ini. 
Putri Jokowi inipun masih punya kesempatan ikut di tes CPNS 2015. Anggota Tim Quality Assurance (QA) Panselnas FX Arunanto mengatakan, nilai hasil TKD CPNS dengan sistem CAT tidak bisa diubah. 
“No excuse. Tidak ada ruang untuk dikatrol nilainya, walau anak seorang Presiden. Wong nilainya langsung keluar kok,” ujarnya, Sabtu (25/10).

Ekstremnya, lanjut Arunanto, mau nilai tes karakteristik pribadi (TKP)-nya 175, Tes intelegensia Umum (TIU)-nya 150, tapi kalau Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)-nya 65, tetap tidak lolos passing grade.

Diberitakan, Kahiyang mengikuti tes CPNS Pemkot Solo hari Kamis (23/10). Arunanto sependapat bahwa peristiwa ini menjadi bukti, sekaligus membuka mata dunia bahwa tes CPNS dengan sistem CAT benar-benar transparan, obyektif, adil, dan bebas dari KKN. 
“Komputer tidak bisa mengetahui siapa peserta tes, apakah itu putri presiden, anak menteri, anak gubernur, keluarga bupati/walikota, anak petani, nelayan, supir dan sebagainya. Komputer juga tidak peduli, apakah peserta itu nyogok ataupun titipan DPR. Komputer akan memperlakukan semua peserta secara equal, siapapun yang menggunakannya,” imbuhnya.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN-RB) No. 29 Tahun 2014 tentang Nilai Ambang Batas Tes Kompetensi Dasar Seleksi CPNS tahun 2014. Nilai Tes Karekteristik Pribadi (TKP) minimal 126, Nilai Tes Intelegensia Umum (TIU) minimal 75, dan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) paling rendah 70.

Dia berharap, orang tua Kahiyang Ayu yang juga Presiden RI ini menerima hasil tes putrinya, dan justru menyampaikan informasi ini sebagai salah satu capaian dari reformasi birokrasi yang akan mengangkat nama baik bangsa Indonesia. (esy/jpnn)

Tidak ada komentar: