BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 20 Oktober 2014

Perusahaan BUMN Ingin Jokowi Pangkas Proses Perizinan

VIVAnews - Perusahaan pelat merah menaruh harapan kepada Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Banyak harapan yang digantungkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada Presiden ke-7 itu. Salah satunya, adalah pemangkasan perizinan.

"Harus ada law enforcement peraturan, bagaimana peraturan benar-benar berlaku dan ada sinergi. Lalu, ada penyederhanaan aturan, agar tidak berbelit-belit," kata Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk, Dwi Soecipto, saat ditemui di acara perpisahan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin 20 Oktober 2014.

Dwi mengeluhkan, rumitnya birokrasi yang ada untuk mengurus perizinan. Mereka mengalami berbelitnya perizinan yang harus ditempuh.

"Investasi saja ada 35 perizinan. Kami pernah alami izin analisis dampak lingkungan hidup (amdal) hingga 12 tahapan. Itu pun masih diributkan orang," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya, Hendrisman Rahim, mengatakan bahwa Jokowi seharusnya mendukung industri keuangan supaya lebih maju.

"Kalau industri asuransi berkembang, suatu saat ada penetrasi besar yang menyumbang perekonomian Indonesia," kata Hendrisman, di tempat yang sama.

Hendrisman mengatakan, masyarakat yang melek asuransi masih kecil. Dia menyebut, masyarakat yang merasakan manfaat asuransi baru 12 persen dan yang sudah paham asuransi 18 persen. (asp)

Tidak ada komentar: