BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 30 Oktober 2014

Kasus Talang Sari, Hendropriyono:Mereka Bunuh Diri

TEMPO.CO , Jakarta:Bekas Kepala Badan Intelijen Negara AM Hendropriyono mengatakan dirinya tidak membunuh 200 orang pada tragedi Talangsari, Lampung 1989. Hal ini diungkapkan Hendropriyono melalui wawancara dengan Jurnalis Amerika Serikat Allan Nairn yang bisa dilihat pada blog pribadinya allannairn.org yang diunduh Senin, 27 Oktober 2014.

Bekas Kepala BIN tersebut, menolak jika dikatakan orangnya yang menembak secara membabi buta, seperti cerita yang beredar, perkumpulan muslim ektrimis yang dipimpin oleh Warsidi. "Mereka membakar pondok persembunyiannya sendiri," ujar Hendropriyono.

Para korban, menurut Hendropriyono, dikumpulkan di suatu pondok dan tidak diizinkan keluar oleh Warsidi. Hendropriyono mengaku sudah memerintahkan mereka untuk keluar dan menyerah. Tapi, tiba-tiba api menyala sendiri dari dalam.(Baca:SBY Didesak Minta Maaf Atas Pelanggaran HAM Masa Lalu)

Mertua Komandan Paspampers Andika Perkasa ini sangat yakin mereka bunuh diri. Kesaksian beberapa anak kecil yang memberikan kesaksian bahwa orang-orang Hendropriyonolah yang menembaki orang-orang Warsidi yang menewaskan ratusan orang tersebut. "Mereka masih kecil, belum tahu apa-apa," ujarnya. Hendropriyono menjawab dengan sangat yakin meskipun sudah ditanyai beberapa kali. Allan juga menjelaskan temuan Komisi Nasional HAM.

Anak-anak tersebut, ujar Hendropriyono, hanya dendam atas kematian orangtua mereka. Hendropriyono justru menuding, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dan LSM, memfitnahnya karena pembantaian ini menyangkut salah satu agama.(Baca:Kejaksaan Agung Tolak Usut Tujuh Kasus Pelanggaran HAM)

Hendropriyono mengaku siap jika kasus ini harus dipertanggungjawabkan."Jika ada pengadilan HAM untuk segala yang saya lakukan, saya siap," ujarnya kepada Allan.
ANDI RUSLI

Tidak ada komentar: