BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 17 Oktober 2014

Begini Persiapan Istana Negara Menyambut Jokowi

 Jpnn
JAKARTA - Tinggal empat hari lagi, Presiden terpilih periode 2014-2019 Joko Widodo akan menempati Istana Negara. Bagaimana persiapan Istana Negara menyambut presiden baru tersebut? Deputi Kesekretariatan Presiden bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Ottyawati mengaku tak ada persiapan khusus untuk menyambut kedatangan Jokowi dan keluarganya tersebut.
Hanya dilakukan pembersihan dan pengecatan kembali bagian-bagian dari kompleks Istana Negara yang dianggap harus mengalami pembaharuan tampilan.
"Hampir di semua tempat, kita bersihkan lagi kalau ada yang kotor. Kompleks ini kan komplek presiden, jadi semua tempat harus kita siapkan untuk digunakan presiden yang baru," kata Otty di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (16/10).
Menurut Otty perubahan dari furniture maupun fasilitas Istana Negara akan bergantung pada presiden baru yang menempatinya. Presiden baru, kata dia, juga bisa memilih tempat mana saja yang ingin ia tempati. Ada beberapa pilihan yaitu Istana Merdeka, Istana Negara maupun Wisma Negara. Dulunya, kata dia, Presiden Soekarno dan Presiden Gus Dur memilih tinggal di Istana Merdeka.
Soal barang-barang yang ingin dibawa ke Istana oleh Jokowi, Otty menyatakan tidak ada larangan khusus. Presiden bisa membawa apa saja barang pribadinya ke Istana. Seperti Presiden SBY, kata dia, membawa ratusan bukunya dan menempatkannya dalam sebuah ruangan khusus di Istana Negara. Ruangan itu dijadikan perpustakaan pribadi oleh Presiden SBY. Jokowi pun, sambungnya, dapat melakukan hal itu. 
Sejauh ini, kata dia, belum ada koordinasi dengan pihak Jokowi untuk membawa masuk barang-barang pribadinya sebelum pelantikan 20 Oktober mendatang.
"Beliau (Jokowi) mau tinggal di mana terserah beliau. Barang kami siapkan apa adanya dulu secara umum fasilitas. Nanti disesuaikan maunya beliau. Pak SBY dulu dalam perjalanannya banyak bawa barang-barang pribadinya karena menilai ada yang kurang baginya," sambung Otty.
Untuk furniture dan dekorasi di Istana Negara, kata Otty, tidak berubah meski ada pergantian presiden. Tempat tidur untuk Jokowi, kata dia, juga dipakai yang sama dengan Presiden SBY. Hanya kasurnya yang diganti. Otty tidak merinci usia tempat tidur yang dipakai tersebut. Ia hanya menyebut tempat tidur Presiden bermerk King Koil.
"Kalau kasur kelamaan kan akan keras, jadi diganti. Tapi selebihnya mah barang lama semua. Biasanya yang diganti kursi. Tapi mebel lain enggak ada yang diganti. Pokoknya terserah Presiden berikut maunya seperti apa tinggal disesuaikan," sambungnya.
Jokowi berencana, Istana Negara akan berbentuk terbuka untuk rakyat. Otty mempersilakan kebijakan itu. Menurutnya itu semua tergantung kenyamanan setiap presiden dan tidak pernah ada larangan khusus.
"Tergantung. Mungkin gaya kepemimpinan orang-orang kan beda-beda. Menyesuaikan Presidennya saja," tutur Otty.
Sedangkan terkait upacara militer penyambutan Jokowi oleh Presiden SBY pada 20 Oktober nanti, tutur Otty, tak ada dekorasi khusus di Istana. "Enggak ada dekorasi khusus. Biasa aja. Ini enggak kayak dekorasi seperti 17 Agustus," tandas Otty. (flo/jpnn)

Tidak ada komentar: