VIVAnews -
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Mohammad Nuh, menilai
tertangkapnya sejumlah joki ujian masuk perguruan tinggi negeri
baru-baru ini mengindikasikan sistem monitor telah berjalan. Nuh
mengatakan kementeriannya telah bersikap tegas terhadap tindakan yang
mencederai prinsip akademik.
"Joki yang tertangkap menunjukkan sistem jalan, artinya sistem monitoring telah berjalan," kata Nuh usai buka bersama di kawasan Kemang, Jakarta, Minggu, 22 Juli 2012.
Menurut dia, joki ujian merupakan pelanggaran akademik yang luar biasa. Oleh karena itu, pelakunya harus dikenakan sanksi berat. "Harus diberikan sanksi untuk di drop out. Saya percayakan sepenuhnya kepada perguruan tinggi," ujar Nuh.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah joki tertangkap saat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri. Para joki rata-rata mahasiswa yang lolos ujian saringan tahun sebelumnya. (ren)
Menurut dia, joki ujian merupakan pelanggaran akademik yang luar biasa. Oleh karena itu, pelakunya harus dikenakan sanksi berat. "Harus diberikan sanksi untuk di drop out. Saya percayakan sepenuhnya kepada perguruan tinggi," ujar Nuh.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah joki tertangkap saat mengikuti ujian masuk perguruan tinggi negeri. Para joki rata-rata mahasiswa yang lolos ujian saringan tahun sebelumnya. (ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar