Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta
Kasus dugaan bullying kembali muncul di Jakarta. Wamendikbud Musliar
Kasim meminta sekolah bertanggung jawab. Salah satu caranya dengan tak
melibatkan senior dalam orientasi siswa baru.
"Soal bullying di
sekolah yang bertanggung jawab adalah kepala sekolah dan majelis guru,"
kata Musliar kepada detikcom, Kamis (26/7/2012) malam.
Menurut Musliar, anak-anak harus selalu di bawah pengawasan kepala sekolah dan majelis guru. Termasuk kegiatan orientasi siswa.
"Jangan
biarkan senior menjadi panitia MOS tanpa pengawasan. Yang mengelola MOS
adalah kepala sekolah dan guru. Senior dilibatkan untuk pengalaman
kepemimpinan saja," terangnya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI
Jakarta Taufik Yadi Mulyanto menambahkan, bullying di sekolah Jakarta
angkanya masih kecil. Meski begitu, dia serius menanggapi semua laporan.
Aturan soal tata tertib sekolah juga harus diperhatikan.
"Perlu
ada rambu-rambu pedoman tata tertib yang disesuaikan dengan norma umum
dan ciri sekolah. Tentu saja ini berangkat dari kepentingan semua orang
dan harus diketahui bersama, oleh murid guru dan orang tua," kata
Taufik.
Sebelumnya, polisi menerima laporan soal dugaan bullying
di SMA Don Bosco, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kasus itu ditangani
Polres Jakarta Selatan.
Kejadian tersebut bermula ketika sekolah
tersebut tengah mengadakan masa orientasi siswa baru. Tindak kekerasan
tersebut diduga dilakukan oleh 18 senior sekolah dan menimpa tiga
juniornya yang baru masuk.
Dari tiga korban baru satu korban yang
melapor, beriinisial A. Sementara hasil visum menyatakan, ada luka
bekas sundut rokok di leher A.
Saat ini, polisi masih mengambil
keterangan dari pihak korban dan belum memeriksa para senior yang diduga
terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar