Jakarta (ANTARA
News) - Sejumlah tokoh perempuan yang tergabung dalam Gerakan Perempuan
Probirokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) mendorong agar terciptanya
birokrasi bersih di Tanah Air.
"Kami menyerukan kepada perempuan
Indonesia mulai hari ini untuk bergerak bersama mendorong pemerintah
untuk menciptakan birokrasi bersih," ujar Anggota Komisi VII DPR dari
Fraksi Perjuangan Dewi Aryani di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan
birokrasi bersih tak hanya jargon yang diucapkan oleh penguasa, namun
harus diterapkan karena merupakan bagian dari tata kelola pemerintahan
yang baik.
"Pemimpin ke depan tak hanya memimpin daerah tapi
harus bermental bersih, fokus pada kepentingan nasional dan melayani
rakyat," ujar Duta Universitas Indonesia untuk Reformasi Birokrasi.
Menurut
Dewi, pemimpin yang ada saat ini lebih banyak mempunyai mental dilayani
bukan melayani. Oleh karena itu, ia mengatakan masyarakat harus bisa
menuntut seorang pemimpin yang bisa melayani dan membenahi.
Selain itu, lanjut dia, pemimpin harus mampu mengelola sumber daya alam dan potensi yang dimiliki oleh Indonesia.
"Kami
akan membuat dialog-dialog yang membahas reformasi birokrasi.
Sosialisasi dengan mendatang ke pasar-pasar dan komunitas dimana
perempuan melakukan aktivitas."
Jumlah perempuan yang melebihi 50
persen penduduk Indonesia, lanjut dia, merupakan potensi yang harus
dikelola dengan baik jika menginginkan masa depan bangsa yang lebih
baik.
Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid, mengatakan
pemerintah selain menciptakan birokrasi bersih juga harus memulai
kebijakan-kebijakan yang pro terhadap perempuan.
"Mulai dari
hal-hal kecil, misalnya cuti hamil dan melahirkan yang cukup panjang
bagi birokrat perempuan, kemudian fasilitas publik bagi hamil dan
menyusui," kata Yenny.
Yenny juga menilai birokrasi bersih juga
menguntungkan kaum perempuan karena bersentuhan dengan kepentingan
perempuan secara langsung.
Sejumlah tokoh perempuan seperti
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo, Presiden Direktur Mustika Ratu
Putri K Wardani, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, dan anggota DPR
RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dewi Aryani mendeklarasikan Gerakan
Perempuan Probirokrasi Bersih dan Melayani (GPP-BBM) di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat
Gerakan itu bertujuan mendorong pemerintah untuk menciptakan demokrasi yang bersih dan melayani masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar