Palangka Raya
(ANTARA News) - Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia mengatakan bahwa
"pasar wadai" atau pasar Ramadan merupakan wahana penting bagi
masyarakat karena menjadi salah satu penggerak ekonomi rakyat.
"Keberadaannya
penting, mengingat terkait peningkatan peredaran ekonomi dan sekaligus
pasar tradisional yang unik, sebab yang dijual dan disajikan adalah
semua keperluan puasa," ujarnya di Palangka Raya, Sabtu.
Melalui
pasar tersebut diharapkan dapat mempererat persaudaraan antar
masyarakat, sebab pembelinya dari seluruh penjuru Kota Palangka Raya dan
sekitarnya, termasuk warga non muslim.
Selain itu masyarakat
khususnya pengunjung pasar, dapat menjaga keamanan, ketertiban dan
ketentraman di bulan suci Ramadhan serta saling menghormati, menghargai
dan memberi toleransi kepada warga yang menjalankan ibadah puasa.
Ia
meminta agar penjual menjaga sungguh-sungguh akan bahaya kebakaran,
terutama kompor, lampu dan semua peralatan masak yang dapat
mengakibatkan kebakaran, serta ikut menjaga kebersihan lingkungan pasar
selama berjualan agar Kota Palangka Raya terlihat tetap bersih, aman,
dan nyaman.
"Penjual hendaknya mentaati peraturaan yang sudah
diberikan Pemkot terutama mengenai jam berjualan sehingga tidak
mengganggu sekolah yang dekat lokasi,"tuturnya.
Kepala Dinas
Pasar dan Kebersihan Palangka Raya Manuel Notanubun menyatakan, jumlah
pedagang yang menempati tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun
kemarin yakni dari 289 menjadi 301 orang.
Tujuh titik yang
dijadikan tempat Pasar Ramadhan itu adalah Pasar Kahayan, Jalan AIS
Nasution, Jalan Bangka, Pasar Rajawali, Komplek Bumi Palangka, Jalan Yos
Sudarso dan Jalan G. Obos.
Keberadaaa Pasar "Wadai" ucapnya
untuk membantu memenuhi kebutuhan warga Palangka Raya dalam menyiapkan
hidangan waktu berbuka, khususnya warga muslim selama bulan puasa,
sebab, ada juga biasanya masyarakat yang tidak sempat memasak sehingga
membeli makanan jadi.
Ratusan warga terlihat padati "Pasar
Wadai" yang dibuka secara resmi oleh Wali Kota Palangka Raya HM Riban
Satia, Sabtu sore (21/7).
Kendati baru diresmikan sore hari, namun penjual makanan, kue maupun minuman sudah membuka stannya sejak pukul 14.00 WIB.
Ita
salah seorang pembeli mengatakan, keberadaan Pasar "Wadai" di saat
bulan suci ini sangat membantu dirinya sehingga tidak perlu memasak
untuk buka puasa bahkan sahur.
Apalagi menurutnya, Pasar "Wadai"
banyak menjual makanan dan kue khas daerah yang jarang dijumpai selain
bulan puasa, jadi meski harus berbaur dengan padatnya pembeli ia tetap
mengaku rela melakukannya.
Hal senada juga dikemukakannya, Tatik
mahasiswi salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Palangka Raya, yang
mengaku sangat terbantu dengan adanya Pasar "Wadai", apalagi sebagai
mahasiswi perantau yang jauh dari kedua orang tuanya.
"Padatnya kesibukan kuliah terkadang tidak memungkinkan untuk memasak,"tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar