Jakarta (ANTARA
News) - Indonesia Maritime Insitute (IM) mengharapkan pemerintah agar
serius memperhatikan pulau-pulau di wilayah perbatasan (pulau terluar),
agar pulau-pulau tersebut tidak dicaplok oleh negara lain.
"Kami
mendesak pemerintah untuk lebih serius memberikan perhatian, jika tidak
ingin pulau yang berbatasan langsung dengan negara tetangga tersebut
akan dapat dicaplok negara lain," kata Direktur Eksekutif IMI Y
Paonganan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Selain
itu, katanya, IMI juga mengharapkan pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan prajurit TNI yang bertugas menjaga pengamanan wilayaha
perbatasan khususnya yang ditempatkan di pulau terluar.
Paonganan
mengatakan, IMI akan melakukan kerjasama dengan Ditjen KP3K,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Universitas Bengkulu
untuk memberikan perhatian terhadap pulau terluar seperti Enggano dan
Mega di Provinsi Bengkulu.
Selain itu, kata Ongen biasa disapa, IMI juga akan membuat film semi scientific tentang pulau terluar melalui program "IMI Goes to Small Island" yang diawali ke Pulau Marore, di Sulawesi Utara.
"Film
semi scientific ini akan kami buat di 92 pulau terluar yang akan
bekerjasama dengan Direktorat Pulau Pulau Kecil KKP dan salah satu
stasiun TV Nasional. Film ini diharapkan bisa memberikan informasi
konprehensif tentang keberadaan pulau pulau terluar dari aspek ekosobud,
polkam, serta geostrategis, ekologis dan aspek lainnya," katanya.
Doktor
ilmu kelautan lulusan IPB itu menegaskan, sebagai negara kepualuan,
Indonesia mempunyai ribuan pulau-pulau kecil, 92 buah pulau diantaranya
langsung berbatasan dengan negara-negara tetangga.
"Sayangnya,
sampai saat ini kepedulian terhadap pulau-pulau terluar masih minim.
Dari 92 pulau terluar tersebut, 31 pulau diantaranya yang ditempati
penduduk," katanya.
Paonganan menambahkan, keberadaan pulau
terluar ini selain memiliki kekayaan SDA juga memiliki geostrategis
karena dari sanalah tapal batas maritim dengan negara tetangga
ditentukan. Sehingga penanganan serta pengelolaannya harus dioptimalkan
sebagai beranda NKRI.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar