Pewarta: Musa Abubar
Jayapura (ANTARA News) - Aparat keamanan TNI/Polri siaga satu pasca-insiden pembacokan Widya Astuti, seorang warga transmigran di Kampung Sanggaria, Arso 1, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, Sabtu pagi.
Daria informasi yang diperoleh dari Saffa Kurniawati warga setempat saat dikonfimasi melalui saluran telepon mengatakan, ratusan warga masih bersiaga di kompleksnya masing-masing. Aparat keamanan TNI/Polri siaga dan terus berpatroli di sejumlah titik rawan.
Satu truk Dalmas dan tiga truck Brimob Polda Papua di backup personil Koramil Arso, Satgas 615 serta personel tertutup dari TNI AD juga terparkir di tempat kejadian perkara (TKP).
Ketua Dewan Adat Keerom Herman Yoku saat dikonfirmasi lewat telepon mengatakan, pihaknya sedang membuat surat kesepakatan antara masyarakat asli Keerom dengan seluruh paguyuban terkait warga yang tidak jelas di wilayah itu.
"Yang notabene selalu melakukan tindakan kriminal yang merugikan warga setempat harus keluar," ujar Saffa, Sabtu malam.
Menurut dia, surat kesepakatan terkait hal itu sedang dibuat, besok sudah beredar di masyarakat setelah dirinya tandatangan. "Surat itu akan berikan kepada Pemerintah setempat serta pihak keamanan," kata Yoku.
Herman mengaku pelaku (HG) satu satu jalur tempat tinggal. "Kami sama-sama satu jalur, dia (pelaku) muncul baru satu bulan ini, sebelum kejadian, pelaku hendak memperkosa salah satu gadis di jalan anggrek," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Keerom AKB Pasero mengatakan, pihaknya akan terus berpatroli ke sejumlah titik yang dianggap rawan. "Anggota akan terus siaga, selain itu warga juga diharapkan ikut menjaga keamanan lingkungannya masing-masing,"ujarnya.
Ia menambahkan, pelaku yang sudah ditangkap dan ditahan terancam di jerat dengan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. "Kami masih dalami apakah ini ada unsur lain di balik pembunuhan itu atau tidak," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar