BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 08 April 2013

Gerindra Minta Jangan Terlalu Pojokkan Kopassus

INILAH.COM, Jakarta - Citra Komando Pasukan Khusus (Kopassus) saat ini tengah disorot pascaperistiwa pembunuhan yang dilakukan 11 anggotanya terhadap empat tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cebongan, Sleman, Yogyakarta.

Tindakan 11 anggota Kopassus itu didasari jiwa korsa dan solidaritas karena dibunuhnya Serka Heru Santoso dan penganiayaan Sertu Sriyono oleh empat tahanan tersebut. Para oknum Kopassus pelaku penyerangan LP Cebongan tersebut secara ksatria telah mengaku kepada Tim Investigasi yang dibentuk KSAD Jenderal Pramono Edhie Wibowo dan siap bertanggungjawab.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Edhy Prabowo, memiliki sudut pandang sendiri atas peristiwa tersebut. Secara psikologis, Edhy bisa memaklumi tindakan yang dilakukan para rekan Serka Santoso. Mengingat, solidaritas di tubuh TNI amat lah tinggi, terlebih di Kopassus.

"Para oknum Kopassus itu melanggar hukum memang benar, tapi kalau dilihat kasusnya lebih dalam saya bisa memahami. Anggota mana yang tega melihat komandannya dibunuh secara sadis oleh para preman?" ujar Edhy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/4/2013).

Menurutnya, masyarakat hendaknya tidak terus menerus memvonis Kopassus sebagai pembunuh terlebih setelah para pelaku sudah mengakui perbuatannya. Sebab, kejadian di LP Cebongan bukanlah sebab melainkan akibat. Dimana sebelumnya, Serka Santoso dibunuh sekelompok orang di Hugo's Cafe.

"Anggota Kopassus itu dibunuh dengan cara sadis oleh para preman yang memang sudah sangat meresahkan masyarakat Yogyakarta. Seandainya anggota Kopassus itu meninggal karena ketidaksengajaan, saya yakin tidak akan ada aksi balas dendam semacam itu," tegas Edhy.

Selain itu, Edhy meminta kepada DPR, LSM dan elemen lain sebagainya tidak terlalu menyoroti dan menghakimi Kopassus. Pasalnya, pihak TNI terlebih Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo sudah mengakui kesalahannya dan siap bertanggungjawab.

"Jangan terlalu memojokan para prajurit kita. Mereka juga anak kandung bangsa yang berjiwa ksatria. Bagaimana pun Kopassus sudah berkorban jiwa raga buat negara. Usut kasus ini tanpa harus memojokan Kopassus. Dan jangan ada lagi masyarakat yang menjadi korban ulah premanisme yang makin sini makin menjamur," kata dia.

Sebelumnya, Kamis 3 Apri 2013, Tim Investigasi TNI Angkatan Darat sudah menyampaikan keterangan resmi bahwa pelaku penyerangan di LP Cebongan adalah 11 oknum anggota Kopassus Grup II Kandang Menjangan, Kartasura, Surakarta. Hal tersebut diperoleh berdasarkan pengakuan dari 11 pelaku.

Menyikapi itu, Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo menegaskan, siap bertanggung jawab atas insiden penyerangan yang dilakukan anak buahnya di LP Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menyebabkan empat tahanan tewas. "Kalau bicara siapa yang bertanggung jawab. Itu semua anak buah saya. Saya orang yang terdepan bertanggung jawab (atas penyerangan itu)," katanya kepada wartawan di Cijantung, Jakarta Timur, Jumat kemarin. [mvi]

Tidak ada komentar: