VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau yang akrab disapa Jokowi berharap tidak ada pencitraan negatif untuk Kopassus. Pernyataan Jokowi
menanggapi hasil temuan awal tim investigasi TNI AD yang menyatakan
pelaku penyerangan Lapas Cebongan adalah 11 Anggota Kopassus.
Menurut Jokowi, Kopassus adalah aset negara yang harus dijaga dan dihormati sebagai salah satu benteng NKRI.
"Kopassus milik rakyat, jangan ganggu-ganggu yang malah menyebabkan
Kopassus terkesan negatif. Ingat Kopassus adalah satuan khusus yang
memasuki peringkat ke tiga di dunia dan kita harus bangga dengan itu,"
kata Jokowi di Markas Kopasus, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat 5 April 2013.
Sebelumnya Mabes TNI AD menyatakan, 11 oknum prajurit Kopassus
melakukan penyerbuan yang menewaskan empat tahanan tersangka pembunuhan
prajurit TNI AD Sersan Kepala Heru Santoso.
Ketua Tim Investigasi TNI AD Brigadir Jenderal (CPM), Unggul K
Yudhoyono, mengatakan, lancarnya proses investigasi yang dilakukan
timnya karena dilandasi kejujuran dan keterbukaan para pelaku.
"Menjadi catatan khusus, bahwa para pelaku secara kesatria telah
mengakui perbuatan sejak hari pertama penyelidikan, 29 Maret 2013," ujar
Unggul dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis 4 April 2013.
"Penyerangan tersebut merupakan tindakan seketika yang dilatarbelakangi jiwa korsa dan membela kesatuan," kata Unggul.
Para pelaku ini berdinas di Kopassus Grup Dua, Kandang Menjangan,
Kartosuro, Jawa Tengah. Unggul melanjutkan, penyerangan itu dilakukan
setelah mereka mendengar salah satu anggota Kopassus, Serka Heru
Santoso, diserang oleh sekelompok preman di Hugo's Cafe, Yogyakarta,
hingga tewas pada 19 Maret 2013 dan pembacokan Sertu Sriyono pada 20
Maret 2013.
"Mereka membela kesatuan setelah mendapat kabar tentang
pengeroyokan dan pembunuhan secara sadis dan brutal terhadap anggota
Kopassus atas nama Serka Heru Santoso," tuturnya. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar