Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta - Jiwa Korsa TNI disebut-sebut menjadi
'motifasi' pelaku penyerangan LP Cebongan oleh 11 oknum Kopassus. Kepala
Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan tidak ada
yang salah dalam penamanan Jiwa Korsa TNI.
"Jiwa Korsa saya
sampaikan sekarang begini, Jiwa Korsa itu penanamannya tidak salah, saya
sampaikan karena seorang militer harus punya Jiwa Korsa karena itu
rohnya," ujar Pramono di Mabes TNI AD, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta,
Selasa (9/4/2013).
Menurut Pramono, jika seorang prajurit tidak
memiliki Jiwa Korsa maka ketika perang dan temannya terluka maka akan
langsung ditinggalkan.
"Kalau dia tidak punya Jiwa Korsa suatu
saat kawannya terluka didalam pertempuran mau ditinggal atau mau dibawa,
ditinggal dibunuh padahal dia masih terluka tapi tidak bisa berjalan,
dibawa kalau dibawa digotong harus empat orang menggotong tidak bisa
menembak dan suatu saat dalam perjalanan digotong teman yang terluka
oleh empat yang tak bisa menembak, dihadang lagi mati itu dia kalau
tidak punya jiwa korsa dia tinggal temannya disitu namanya jiwa korsa
itu tidak salah dalam penanamannya mungkin salah dalam penerapannya,"
paparnya.
Pramono mengatakan akan mengevaluasi kembali penerapan Jiwa Korsa TNI.
"Kami evaluasi kembali sehingga Jiwa Korsa kapan pakainya, kapan enggak boleh. Jiwa Korsa itu tidak salah," tegasnya.
"Kejujuran prajurit untuk berani bertanggungjawab, jarang sekarang
dimiliki orang Indonesia. Betul enggak nih? Enggak ada yang mau jawab
nih? Tapi meskipun mereka melakukan, tetap harus ada hukumannya," tegas
Pramono.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar