Medan (ANTARA News) - Sebanyak 31 personel di jajaran Kepolisian Daerah Sumatera Utara mendapatkan penghargaan dari Presiden RI atas pengabdiannya sebagai abdi penegak hukum.

Penghargaan itu disematkan Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro dalam peringatan HUT ke-66 Polri di Mapolda Sumut di Medan, Minggu.

Berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6/TK/2012 tertanggal 8 Februari 2012, sebanyak 10 personel dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya.

Sedangkan dalam Keppres Nomor 2/TK/ 2012 tertanggal 10 Januari 2012, tujuh personel dianugerahi Tanda Kehormatan Satya Lencana Pengabdian 32 tahun, 11 personel Tanda Kehormatan Satya Lencana Pengabdian 24 tahun, dua personel Tanda Kehormatan Satya Lencana Pengabdian 16 tahun, satu personel Tanda Kehormatan Satya Lencana Pengabdian delapan tahun.

Secara simbolis, penghargaan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya disematkan kepada Kasubdit Lembaga Negara Bidang Pengamanan Objek Vital Polda Sumut AKBP Mansyur.

Sedangkan Tanda Kehormatan Satya Lencana Pengabdian 24 tahun diwakili Kaur Yanma Polda Sumut AKP Muridan, Tanda Kehormatan Satya Lencana Pengabdian 16 tahun kepada Kabag Wasidik Ditreskrimsus Polda Sumut AKBP Budiman, dan personel Tanda Kehormatan Satya Lencana Pengabdian delapan tahun kepada Kaursun Bidkum Polda Sumut Kompol Eka Drison.

Ketika membacakan amanat Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo, Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas pengabdian personel Polri yang terus menjalankan tugas meski dihadapkan pada berbagai tantangan dan kendala.

Namun, keberhasilan yang diraih selama ini diharapkan tidak membuat personel Polri merasa puas atau lengah.

Hal itu disebabkan tantangan, hambatan, dan cobaan yang akan dihadapi Polri selanjutnya diyakini tidak akan semakin ringan.

Meski demikian, tantangan dan hambatan yang dialami selama ini merupakan pengalaman sejarah yang harus memperkaya dan memperkuat nilai-nilai kejuangan Polri.

Dengan berbagai tantangan dan hambatan tersebut, diharapkan dapat membuat institusi Polri lebih tegar dan matang dalam mengemban tugasnya sebagai alat penegak hukum, serta pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.

Dari perjalanan waktu yang ada, prestasi dan pencapaian Polri selama ini telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah, masyarakat, bahkan dunia internasional.

Diantaranya, keberhasilan Polri dalam mengungkapkan beberapa kasus terorisme, pemberantasan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba, serta mengamankan berbagau agenda pemerintah, baik bersifat nasional mau pun internasional.

Namun, dari sejumlah keberhasilan itu, pihaknya mengakui masih ada kelemahan dan kekurangan Polri dalam upaya membangun kepercayaan masyarakat.