Oleh: Marlen Sitompul
INILAHCOM, Jakarta - Partai Golkar yang tergabung dalam Koalisi
Merah Putih mendukung rencana pilkada dipilih DPRD. Sebab, pilkada
langsung dinilai lebih banyak mudarat dari manfaatnya.
Wakil
Bendahara Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, partainya
sudah sejak lama melakukan kajian soal mekanisme pilkada secara
langsung ini.
"Kesimpulan sementara lebih banyak mudaratnya
daripada manfaatnya bagi rakyat dan kehidupan yang tentram dalam
berbangsa dan bernegara," kata Bambang, kepada INILAHCOM, di Jakarta,
Minggu (7/9/2014).
Bambang mengatakan pilkada langsung kerap
menimbulkan pertikaian antarsesama warga. Hal itu yang menjadi
pertimbangan Koalisi Merah Putih khususnya Partai Golkar untuk
mengembalikan mekanisme pilkada ke DPRD.
"Sudah ribuan pilkada
memakan korban anak bangsa. Pertikaian antar pendukung, ras dan suku
selalu mewarnai setiap pilkada. Lalu berlanjut di tahapan gugat
menggugat juga kerap diwarnai kekerasan," tegas Bambang.
Koalisi
Merah Putih selain Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Gerindra,
Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai
Pesatuan Pembangunan (PPP), disebut ingin kepala daerah dipilih oleh
DPRD.
Ada tiga opsi mekanisme pilkada yang dibahas dalam Panja
RUU Pilkada. Pertama, pasangan gubernur, wali kota, dan bupati dilipih
langsung seperti sekarang. Pendukung opsi ini adalah PDIP, PKS, Hanura,
PKB.
Kedua, pasangan gubernur, wali kota, dan bupati dipilih
DPRD. Pendukung opsi ini adalah Demokrat, Golkar, PAN, PPP, dan
Gerindra. Ketiga, gubernur dipilih langsung, tetapi bupati dan wali kota
dipilih DPRD. Pendukung opsi ini adalah DPD. [mes]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar