Rini Friastuti - detikNews
Jakarta - Di setiap sudut jalan di Kota Yogyakarta kini
marak stiker dan spanduk pengganyangan preman. gerakan ini muncul
menyusul penyerangan LP Sleman oleh 11 anggota Kopassus. Serangan itu
menewaskan 4 tahanan kelompok Deki Cs. Apa kata TNI soal aksi
pengganyangan preman di Yogya?
"Itu adalah spontanitas
masyarakat, hati nurani masyarakat di sana," terang Kapuspen TNI Laksda
Iskandar Sitompul saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (11/4/2013).
Iskandar
menepis bahwa gerakan itu dimobilisasi TNI. Dia menegaskan sepenuhnya
itu dilakukan masyarakat di sana. "Saya juga dapat laporan soal adanya
aksi itu," imbuhnya.
Iskandar menuturkan, mungkin saja aksi itu
dilakukan masyarakat karena mereka sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
Padahal kondisinya preman sudah merajalela.
"Di mana hukum sudah kurang berfungsi, apalagi di sana preman yang membunuh dan memperkosa hanya dihukum ringan," terangnya.
Namun
Iskandar mengimbau, apapun alasannya aksi pengganyangan preman itu
jangan sampai menjadi aksi anarki. "Indonesia negara hukum, kita kawal
penegak hukum. Jangan ada tebang pilih," tuturnya.
(rni/ndr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar