BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 02 April 2013

Harus Ada Sanksi Tegas Soal Pengeroyokan Kapolsek

INILAH.COM, Jakarta - Anggota Komisi I DPR, Nurul Arifin meminta pemerintah pusat serius menyikapi beberapa aksi kekerasan yang terjadi di Indonesia. Setelah penyerangan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cebongan, Sleman, kali ini aksi pengeroyokan Kapolsek Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara juga harus disikapi.

"Negara tidak bisa mendiamkan terus kondisi seperti ini. Hukum menjadi porak poranda karena tidak pernah ditegakkan dengan baik dan adil. Saya khawatir peradilan massa, peradilan ala kelompok bersenjata akan semakin masif jika tidak ditangani serius," ujar Nurul di Jakarta, Kamis (28/3/2013).

Menurutnya, kasus pengeroyokan Kapolsek Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara, AKP Andar Siahaan jangan dianggap sebagai kasus yang kecil. Pasalnya dengan kasus ini bukti jika hukum di Indoneisa masih lemah sehingga aksi main hakim sendiri kerap terjadi.

"Menkopolkam harus mampu memetakan situasi dan sekaligus memberi solusi kepada institusi-institusi terkait. Jangan hanya melihat perkara dari mercusuar dan mengganggap persoalan-persoalan itu kecil. Jika kondisi tidak percaya hukum dibiarkan terus, maka jangan heran jika negara ini menjadi negara barbarisme dan tribal society, masyarakat tanpa hukum, tanpa pengadilan dan tanpa keamanan," tandasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Dolok Pardamean, Simalungun, Sumatera Utara, AKP Andar Siahaan tewas akibat dikeroyok massa saat melakukan penggerebekan terhadap seklompok orang yang berjudi.

Saat menangkap para pelaku, istri pelaku sempat meneriak Kapolsek dan anak buahnya dengan sebutan maling. Hal ini yang memicu rekasi dari masyarakat sekitar yang akhirnya menghakimi Kapolsek dan anak buahnya.[jat]

Tidak ada komentar: