Arifin Asydhad - detikNews
Jakarta - Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen
TNI Agus Sutomo telah menyatakan siap bertanggung jawab atas kasus
pembunuhan 4 tahanan di LP Cebongan, Sleman. Selain Danjen, Komandan
Grup (Dan Grup) II Kandang Menjangan Kartasura, Letkol Maruli
Simanjuntak juga menyatakan siap bertanggung jawab.
Memang sejak
kasus LP Cebongan mencuat dan Tim Investigasi TNI AD mengumumkan hasil
investigasinya, Letkol Maruli belum menyatakan apa pun kepada wartawan.
Sesuai
pengumuman Tim Investigasi TNI AD yang dipimpin Brigjen TNI Unggul K
Yudhoyono, penyerbuan ke LP Cebongan dan pembunuhan terhadap empat
tahanan tersangka pembunuhan Serda TNI Heru Santoso dilakukan oleh
anggota Kopassus Grup II, yang merupakan anak buah Letkol Maruli. T
im Investigasi TNI AD menyebut empat tahanan yang diberondong tembakan di LP Cebongan merupakan kelompok preman.
Meski
belum sempat menemui wartawan, namun ternyata Letkol Maruli sejak awal
sudah menyampaikan siap bertanggung jawab dalam kasus ini, meski saat
penyerbuan LP Cebongan terjadi, dirinya baru menjabat Dan Grup II selama
1 hari.
Kisah siap bertanggung jawab para komandan Kopassus ini
diceritakan Presiden SBY dalam pertemuan informal dengan beberapa
pemimpin redaksi (pimred) di kediaman pribadi Menteri Perindustrian MS
Hidayat, Jl Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Sabtu (6/4/2013) malam.
Banyak
hal yang dibahas antara Presiden SBY dengan para pimred dan beberapa
menteri itu. Salah satunya, soal kasus LP Cebongan dan bagaimana TNI AD
mengungkap kasus ini dengan cepat.
SBY menceritakan setelah
membentuk Tim Investigasi Kasus LP Cebongan, KSAD Jenderal TNI Pramono
Edhie Wibowo mengumpulkan para perwira Kopassus di Mako Kopassus
Cijantung Jakarta Timur.
"Pramono ini merupakan mbahnya
Kopassus. Karena beliau lama berkarier di Kopassus, termasuk saat
mendapat bintang dua juga saat bertugas di Kopassus," kata SBY.
Dalam
pertemuan itulah, KSAD menegaskan kepada jajaran Kopassus bahwa
Kopassus harus ksatria dan siap bertanggung jawab apabila memang ada
prajurit yang melakukan pembunuhan terhadap 4 tahanan tersebut.
Dalam
pertemuan itu, Dan Grup II Letkol Maruli langsung berdiri dan
menyatakan siap bertanggung jawab. "Kamu baru menjabat berapa hari saat
kasus itu terjadi?" tanya KSAD kepada Maruli. "Siap, baru satu hari,"
kata Maruli seperti disampaikan SBY.
Setelah itu, mantan Dan
Grup II yang baru saja digantikan Maruli juga berdiri dan menyatakan
siap bertanggung jawab. "Karena Letkol Maruli baru menjabat satu hari,
saya-lah yang siap yang bertanggung jawab," kata mantan Dan Grup II itu.
Presiden SBY menceritakan hal itu agar sikap ksatria para
komandan Kopassus itu menjadi contoh dalam kepemimpinan di Indonesia.
Sikap berani bertanggung jawab juga merupakan keharusan bagi para calon
presiden di masa mendatang.
"Sikap para komandan Kopassus yang
siap bertanggung jawab dan pengakuan prajurit Kopassus membuat tim
investigasi bisa mengungkap kasus ini lebih cepat," ujar SBY.
Dalam
pertemuan dengan para pimred, SBY juga menyinggung mengenai kasus-kasus
kekerasan yang terjadi belakangan ini, termasuk kasus LP Cebongan dan
kerusuhan di Palopo.
Saat itu, SBY ditanya apakah dua kasus ini
memiliki keterkaitan motif yang bertujuan untuk mendiskreditkan
pemerintah saat ini. Namun, SBY mengatakan dua kasus itu berdiri sendiri
dan memiliki motif yang berbeda.
Kasus rusuh Palopo terkait
pilkada. "Sedangkan kasus Cebongan, karena ada peristiwa yang mengawali,
ada bintara TNI dihajar dengan sadis, yang kemudian tayangannya
disaksikan para anak buahnya. Apalagi setelah diberitahu bahwa pelakunya
adalah preman," ujar SBY.
Untuk diketahui, dalam kasus
Cebongan, Tim Investigasi TNI AD menyebutkan ada 11 prajurit Kopassus
yang terlibat. Seorang berinisial U sebagai eksekutor, 8 orang sebagai
pihak yang membantu, dan dua orang lainnya menunggu di dalam mobil.
Untuk
sementara, Tim Investigasi TNI AD belum menetapkan ada perwira yang
terlibat dalam kasus ini. Namun, menurut Kapuspen TNI Laksda Iskandar
Sitompul, hasil investigasi yang disampaikan ke publik itu baru
sementara. Tim masih terus mengusut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar