BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 08 April 2013

Muhaimin Nilai TNI Transparan dalam Kasus Cebongan

INILAH.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengapresiasi tim investigasi TNI AD dalam mengungkap kasus penyerangan empat tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Pria yang kerap disapa Cak Imin menilai TNI sudah transparan.

"TNI tidak mungkin transparan jika tidak dalam iklim demokrasi seperti saat ini," ujar Cak Imin di kantor DPP PKB, Minggu (7/4/2013).

Selain pengungkapan kasus penembakan empat tahanan, Muhaimin juga memuji tindakan tegas TNI AD terhadap Pangdam IV Diponegoro Mayjen Hardiono Saroso.
Sedangkan Mayjen Hardiyono Saroso dimutasi menjadi staf KSAD. Hardiyono sebelumnya menegaskan tidak ada anggota Kopassus yang terlibat dalam pembunuhan empat tahanan di Lapas Cebongan.
Sebelumnya, Tim investigasi TNI AD mengungkapkan pelaku pembunuhan enam tahanan di Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta merupakan anggota Kopassus. Sebanyak 11 anggota Kopassus dari group 2 Kartosuro, membawa enam pucuk senjata dalam penyerangan Sabtu 23 Maret 2013.
Aksi penyerangan bermotif jiwa korsa dan bela kesatuan akibat pembunuhan seorang anggota TNI bernama Serka Heru Santoso, yang tewas pada 19 Maret 2013 di Hugo's Cafe, Yogyakarta dan pembacokan mantan anggota Kopassus bernama Sertu Sriyono pada 20 Maret 2013 yang dilakukan empat tahanan tersebut.
Mereka adalah Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31); Yohanes Juan Manbait (38); Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29); dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33). [mvi]

Tidak ada komentar: