Jakarta (ANTARA
News) - Nurhuda dan Fajri Al Luthfi, dua pendaki yang menaklukan puncak
tertinggi dunia, Puncak Everest, yang menjadi rangkaian pendakian
puncak-puncak tertinggi dunia, mengungkapkan ekspresi berbeda kala
mereka berhasil menaklukan Everest dan menancapkan Merah Putih di puncak
ini.
"Paling klimaks mungkin di Everest. Perjalanannya sendiri
hampir dua bulan. Tapi setelah di puncak, eforianya malah bengong, tidak
bisa berbuat apa2, kacau pikiran," kata Nurhuda dalam dialog "Merah
Putih" yang ditayangkan TVRI bekerjasama dengan LKBN Antara dan RRI,
Rabu, mulai pukul 20.00 WIB.
Nurhuda merasa seakan tidak percaya
telah menaklukan puncak tertinggi dunia yang pertama kali ditaklukan Sir
Edmund Hillary pada Mei 1953 atau lebih dari setengah abad lalu.
Sebaliknya,
Fajri mengaku bangga meliputi dirinya begitu sampai di puncak tertinggi
dunia itu. Dia bangga karena telah membawa nama bangsa dengan
menaklukan puncak tertinggi dunia yang selalu menjadi obsesi pendaki
gunung manapun di dunia ini.
"Tapi kemudian (setelah berada di
Puncak Everest) yang keluar adalah rasa takut dan ingin segera pulang,"
sambung Fajri diiringi senyum simpul.
Sementara Nurhuda
memaparkan, pendakian-pendakian mereka sebelumnya bisa disebut sebagai
persiapan untuk menaklukan Puncak Everest.
Sebelum menaklukan
Everest, mereka dan tim telah berupaya menaklukan beberapa puncak dunia,
diantaranya Puncak Cartenz di Indonesia, Puncak Elbrus di Eropa,
Kilimanjaro di Afrika, dan Aconcagua di Amerika.
"Pendakian
Cartenz bisa dibilang persiapan untuk (mendaki) Everest," kata Nurhuda
sembari mengatakan untuk menaklukan Cartenz yang lebih berbatu
dibutuhkan keahlian khusus.
Tuntutan serupa juga mesti dipenuhi
ketika mendaki puncak-puncak yang lain seperti Elbrus meski puncak yang
satu ini disebut Nurhuda bisa didaki dalam waktu sehari.
Nurhuda
menyatakan kekagumannnya kepada pendaki senior Sabar Gorky yang walau
tuna daksa mampu menaklukan Elbrus yang disebutnya bermedan berat.
Seperti
halnya Fajri dan Nurhuda, Sabar juga menjadi narasumber dalam dialog
Merah Putih kali ini. Nurhuda dan Fajri berada di studio TVRI,
sedangkan Sabar tampil di studio TV ANTARA. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar