Jpnn
JAKARTA - Mulai hari ini, Senin
(16/7) terlihat pemandangan baru di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jika pekan lalu masih ada tahanan yang mengenakan pakaian bebas, hari
ini tidak lagi. Karena semua tahanan korupsi sudah wajib memakai baju
tahanan.
Pemandangan ini terlihat ketika tersangka kasus suap revisi peraturan daerah (Perda) PON Riau, Topan Andoso Yakin tiba di gedung anti korupsi sekitar pukul 09.23 WIB. Wakil ketua DPRD Riau itu sudah mengenakan baju tahanan KPK warna putih. Begitu juga dengan tersangka kasus korupsi pengadaan alat Kesehatan (Alkes), Rustam Pakaya yang juga pakai baju tahanan warna putih.
Sejak Sabtu (14/7) pekan lalu, KPK memang sudah resmi mengumumkan penggunaan baju tahanan bagi semua tahanan korupsi yang ditangani oleh lembaga anti korupsi itu. Setidaknya ada empat model baju tahanan yang dirilis KPK. Pertama warna putih, kemudian warna orange, dan dua lagi warna hitam.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, nantinya baju tersebut harus digunakan para tahanan KPK kemanapun mereka akan berpergian tanpa ada pengecualian sama sekali.
“Tidak ada alasan mereka mau beribadah ataupun ingin mengunjungi acara keluarga mereka, saya tegaskan mereka harus menggunakan baju tahanan tersebut,“ ujar Bambang kepada wartawan di Banten, Sabtu (14/7) lalu.
Baju tersebut pun, lanjut Bambang, harus digunakan pada saat mereka akan menjalani persidangan di pengadilan Tipikor. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk memberikan Efek Detern kepada para koruptor agar mereka jera untuk melakukan korupsi kembali.
“Selama ini mereka selalu menggunakan pakaian bagus saat mereka di persidangan. Tapi kami anggap itu terlalu soft sehingga kami ambil kesepakatan. Nantinya, mereka baru boleh melepas baju itu saat mereka sudah memasuki ruang persidangan. Sedangkan sebelum masuk ruang persidangan mereka harus tetap menggunakan baju itu,“ tandasnya.
Baju itu sendiri diketahui terdiri dari empat macam jenis pakaian yang terbuat dari bahan kaus dan kemeja. Baju tahanan tersebut berwarna Hitam, oranye, dan juga putih.
“Yang tangan panjang nanti rencananya akan dikhususkan untuk tahanan wanita,“ pungkasnya.(fat/jpnn)
Pemandangan ini terlihat ketika tersangka kasus suap revisi peraturan daerah (Perda) PON Riau, Topan Andoso Yakin tiba di gedung anti korupsi sekitar pukul 09.23 WIB. Wakil ketua DPRD Riau itu sudah mengenakan baju tahanan KPK warna putih. Begitu juga dengan tersangka kasus korupsi pengadaan alat Kesehatan (Alkes), Rustam Pakaya yang juga pakai baju tahanan warna putih.
Sejak Sabtu (14/7) pekan lalu, KPK memang sudah resmi mengumumkan penggunaan baju tahanan bagi semua tahanan korupsi yang ditangani oleh lembaga anti korupsi itu. Setidaknya ada empat model baju tahanan yang dirilis KPK. Pertama warna putih, kemudian warna orange, dan dua lagi warna hitam.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, nantinya baju tersebut harus digunakan para tahanan KPK kemanapun mereka akan berpergian tanpa ada pengecualian sama sekali.
“Tidak ada alasan mereka mau beribadah ataupun ingin mengunjungi acara keluarga mereka, saya tegaskan mereka harus menggunakan baju tahanan tersebut,“ ujar Bambang kepada wartawan di Banten, Sabtu (14/7) lalu.
Baju tersebut pun, lanjut Bambang, harus digunakan pada saat mereka akan menjalani persidangan di pengadilan Tipikor. Tindakan tersebut dimaksudkan untuk memberikan Efek Detern kepada para koruptor agar mereka jera untuk melakukan korupsi kembali.
“Selama ini mereka selalu menggunakan pakaian bagus saat mereka di persidangan. Tapi kami anggap itu terlalu soft sehingga kami ambil kesepakatan. Nantinya, mereka baru boleh melepas baju itu saat mereka sudah memasuki ruang persidangan. Sedangkan sebelum masuk ruang persidangan mereka harus tetap menggunakan baju itu,“ tandasnya.
Baju itu sendiri diketahui terdiri dari empat macam jenis pakaian yang terbuat dari bahan kaus dan kemeja. Baju tahanan tersebut berwarna Hitam, oranye, dan juga putih.
“Yang tangan panjang nanti rencananya akan dikhususkan untuk tahanan wanita,“ pungkasnya.(fat/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar