Mega Putra Ratya - detikNews
Jakarta
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai merekrut penyidik sipil dari
kalangan internal. Selain faktor integritas yang sudah terbukti, ada 5
alasan mengapa KPK memilih penyidik dari kalangan internal.
"Integritas
bukan hanya syarat utama bagi penyidik tapi bagi seluruh pegawai KPK,"
tegas penasihat KPK Abdullah Hehamahua dalam pesan singkatnya kepada
detikcom, Minggu (23/9/2012).
Abdullah mengatakan dengan memiliki
penyidik sendiri, pertama, tidak akan terjadi loyalitas ganda dari
penyidik sebagaimana terjadi selama ini. Kedua, penyidik tidak akan
mengalami split personality karena intervensi dari pihak luar.
"Ketiga,
KPK tidak sekedar menjadi training center yang mendidik dan melatih
penyidik yang profesional dan berintegritas kemudian ditarik oleh
instansi asalnya," papar Abdullah.
Keempat, lanjut Abdullah,
selain tidak merugikan keuangan negara, dengan penyidik sendiri, kinerja
individu maupun lembaga KPK semakin optimal. Kelima, tidak kalah
penting kordinasi dan supervisi KPK terhadap kepolisian/kejaksaan akan
optimal.
"Karena tidak lagi terjadi persaingan tidak sehat di antara sesama lembaga penegak hukum,"jelasnya.
Abdullah
sendiri belum mengetahui mengenai penolakan 14 penyidik Polri yang
dikirim ke KPK. Menurutnya, jika para penyidik Polri tersebut tidak
diterima oleh KPK artinya mereka tidak memenuhi syarat yang ditetapkan
oleh KPK.
Sebelumnya Jubir KPK Johan Budi mengatakan bahwa saat
ini ada 30 kandidat penyidik dari kalangan internal. Pada kandidat ini
adalah pegawai-pegawai KPK yang dinilai memiliki kualifikasi sebagai
penyidik. Mereka nantinya akan diseleksi lebih lanjut untuk membuktikan
bahwa mereka layak jadi penyidik KPK.
"Dari pegawai-pegawai KPK
yang dianggap punya kualifikasi penyidik. Tentu saja akan ada seleksi
lagi. Mereka para penyelidik yang ada di berbagai direktorat di KPK,"
lanjutnya.
Wacana pembentukan tim penyidik internal di KPK
sebetulnya sudah ada sejak dua tahun terakhir. Namun baru mencuat lagi
setelah kepolisian mendadak menarik 20 penyidiknya pada Jumat pekan
lalu. Padahal di saat sama, KPK tengah menuntaskan beberapa kasus besar
seperti kasus korupsi Simulator SIM yang menyeret sejumlah perwira
polisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar