Kebenaran Aksi

Blog ini merupakan kumpulan berita dari berbagai media elektronik, terutama yang berkaitan dengan langkah-langkah nyata dari seseorang/lembaga dalam rangka menegakan kebenaran, dan semoga blog ini akan berguna bagi pembaca.

BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 29 September 2012

Umar Juoro: Kuncinya tergantung pada Wajib Pajak


Jakarta (ANTARA News) - Bagi ekonom Umar Juoro, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak belum memberikan yang terbaik dalam menunaikan kewajibannya sebagai institusi pemungut pajak.

“Karena rasio pajak di Indonesia masih rendah. Masih pada angka sekitar 12,5 persen," kata Ketua Dewan Direktur Center Indonesia for Development and Studies (CIDES) ini memberikan alasan.

Rasio rendah ini dia bandingkan dengan rasio serupa di negara-negara lain yang disebutnya sudah pada angka paling tidak 15-16 persen. "Tetapi kalau saya lihat, dunia perpajakan sudah berusaha sebaik mungkin," sambungnya memberi apresiasi atas apa yang telah dilakukan Ditjen Pajak selama ini.

Pun dalam soal efektivitas pajak untuk kemajuan nasional Indonesia, Umar berusaha berpandangan seimbang. Di satu sisi, dia memberi sejumlah catatan, namun di sisi lainnya dia mengakui dampak dan kontribusi positif upaya-upaya Ditjen Pajak selama ini bagi kemajuan nasional Indonesia.

“Kalau dibilang tepat mungkin belum sepenuhnya ya, karena masih banyak kekurangannya,” kata Umar. Dan dia tidak melihat itu melulu karena faktor internal institusi pengumpul pajak, melainkan juga dari kesadaran masyarakat sendiri dan wajib pajak dalam membayar pajak.

Umar melihat masalah yang sering terjadi sekarang ini adalah rendahnya kesadaran para wajib pajak. "Banyak dari mereka yang mangkir pajak seperti jumlah tagihan pajak Rp 10 juta, tapi yang dibayarkan hanya kurang dari itu. Itu masih sering terjadi," katanya memberi tekanan.

Kebiasaan buruk dari sebagian wajib pajak ini berkorespondensi dengan merebaknya pesimisme masyarakat dalam melihat efektivitas distribusi dan alokasi pajak.

Umar menilai banyak kalangan masyarakat yang masih pesimistis pada asumsi bahwa membayar pajak bisa memajukan kehidupan rakyat Indonesia.  Ketika membayar pajak, rakyat berharap dana pajak yang mereka bayarkan serta merta diikuti oleh perbaikan pelayanan publik dan birokrasi.

"Tapi seperti yang kita lihat dari berbagai survei yang dilakukan, tingkat pelayanan birokrasi dan infrastruktur untuk masyarakat malah terbilang rendah," katanya. Keadaan ini jelas tidak mendorong masyarakat untuk taat membayar pajak. "Kalau tidak ada peningkatan kan jadinya orang malas membayar pajak. Itu salah satu sebabnya, karena masyarakat juga menginginkan timbal balik yang setimpal,” terang Umar.

Kendati begitu Umar mengakui memperbaiki keadaan ini memang sulit dan penuh tantangan.  Menurutnya, sulit menerapkan bagaimana seharusnya pelayanan pajak yang baik dan benar itu.

Dalam kaitan itu, Umar melihat pemerintah semestinya mengambil banyak inisiatif guna mengatasi persoalan ini, diantaranya membangkitkan kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak dengan menggencarkan sosialisasi perpajakan. 

"Mungkin bisa diterapkan pada kasus seperti Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang melanggar hukum. Itu bisa menjadi salah satu upaya,” kata Umar.

Dia juga berharap, pada masa berikutnya, pemerintah bisa menurunkan tarif pajak pendapatan pribadi dan individu menjadi lebih rendah lagi, dari tadinya 30 persen menjadi 25-20 persen.  "Tapi itu lebih diefektifkan sehingga lebih terasa manfaatnya dan besarannya," tambahnya.

Umar memandang adalah lebih baik mengenalkan rasio besaran pajak yang lebih rendah namun membuat bisa membuat lebih banyak orang untuk taat membayar pajak ketimbang rasio pajak yang tinggi namun hanya sedikit yang membayar pajak.

“Salah satu hal yang membuat orang tidak membayar pajak adalah karena merasa terbebani oleh pajak,” kata Umar.

Selain penurunan pajak pribadi dan individu, upaya lain yang bisa ditempuh adalah mengurangi tarif rasio pajak untuk badan atau institusi, dari tadinya 25 persen menjadi 20 persen. Namun, Umar melihat tidak ada jaminan bahwa efektivitas inisiatif ini bakal mulus.

Jika pemerintah dan pembuat kebijakan bisa memesankan kepada masyarakat bahwa membayar pajak itu tidak memberatkan, apalagi dianggap beban, maka akan lebih banyak lagi orang yang menaati kewajibannya membayar pajak kepada negara.

"Intinya yang harus diperbaiki pemerintah adalah mengefektifkan para wajib pajaknya," tegas Umar. Apalagi, seperti banyak diketahui, 80 persen pendapatan negara diperoleh dari pajak.

Di atas itu semua, Umar Juoro melihat lembaga pemungut pajak, yaitu Ditjen Pajak, telah banyak berusaha untuk membuat wajib pajak taat pada kewajibannya, membayar pajak.

Umar juga menilai aparat pajak sudah melakukan dan menerapkan cara yang benar, asal tidak disalahgunakan para wajib pajak.

"Kuncinya hanya satu kok, tergantung dari para wajib pajaknya. Jika sudah efektif pasti semua berjalan lancar dan mungkin rasio pajak kita bisa mencapai angka 15-16 persen,” tutup Umar Juoro.
Diposting oleh SBD di Sabtu, September 29, 2012
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Halaman Rumahku

Halaman Rumahku

Tamu Khusus Ke

Arsip Blog

  • ►  2025 (9)
    • ►  Mei (9)
  • ►  2024 (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  2021 (236)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (38)
    • ►  Juli (106)
    • ►  Juni (86)
  • ►  2020 (39)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Januari (35)
  • ►  2019 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2018 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2017 (18)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (584)
    • ►  Desember (16)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (1)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (4)
    • ►  Juni (45)
    • ►  Mei (43)
    • ►  April (116)
    • ►  Maret (158)
    • ►  Februari (125)
    • ►  Januari (58)
  • ►  2015 (1727)
    • ►  Desember (66)
    • ►  November (77)
    • ►  Oktober (109)
    • ►  September (182)
    • ►  Agustus (196)
    • ►  Juli (150)
    • ►  Juni (174)
    • ►  Mei (154)
    • ►  April (163)
    • ►  Maret (83)
    • ►  Februari (163)
    • ►  Januari (210)
  • ►  2014 (3731)
    • ►  Desember (366)
    • ►  November (178)
    • ►  Oktober (156)
    • ►  September (168)
    • ►  Agustus (157)
    • ►  Juli (211)
    • ►  Juni (411)
    • ►  Mei (385)
    • ►  April (417)
    • ►  Maret (368)
    • ►  Februari (397)
    • ►  Januari (517)
  • ►  2013 (4445)
    • ►  Desember (454)
    • ►  November (475)
    • ►  Oktober (458)
    • ►  September (573)
    • ►  Agustus (263)
    • ►  Juli (318)
    • ►  Juni (572)
    • ►  Mei (342)
    • ►  April (304)
    • ►  Maret (184)
    • ►  Februari (249)
    • ►  Januari (253)
  • ▼  2012 (2063)
    • ►  Desember (202)
    • ►  November (301)
    • ►  Oktober (240)
    • ▼  September (92)
      • KPK Bantah Penyidiknya Dibayar
      • Orangtua FR akan Temui Keluarga Alawy Untuk Minta ...
      • Kapolri Siap Dipanggil KPK untuk Jelaskan Kasus Ko...
      • Inilah 10 Lembaga Negara Paling Terbuka Informasi
      • Polisi akan periksa 16 siswa SMAN 70
      • KPK akan panggil ulang Djoko Susilo
      • Umar Juoro: Kuncinya tergantung pada Wajib Pajak
      • Aneh, Ada Mahasiswa Minta KPK Dibubarkan
      • RI Serahkan Instrumen Ratifikasi Kedua Hak Anak
      • Pimpinan DPR Tidak Setuju Kewenangan KPK Diperlemah
      • Bantah Berita Kapolri Tunjuk Langsung Kontraktor D...
      • Polri Bantah Bakal Jemput Paksa Penyidik di KPK
      • SMA 70 dan SMA 6 Diliburkan Hingga Jumat
      • Cara PLN Terbebas dari Korupsi
      • Seskab berikan rekaman rapat kepada KPK
      • Menhub Siapkan Lima Bandara Buka 24 Jam
      • Polisi Bongkar Jaringan Komplotan Jambret di Manado
      • MA Hukum Bupati Sragen 7 Tahun, KY: Ini Keadilan Y...
      • Atasi Macet, Jawa Barat Siap Berembuk dengan Jokowi
      • 5 Alasan KPK Pilih Penyidik Sipil dari Internal
      • Gaji Jokowi Sebagai Gubernur Akan Dihibahkan
      • “Meski Bukan dari Sekolah Elit, Jokowi Bisa Sukses"
      • Fauzi-Nara Tetap Pegang Akhlak dan Martabat
      • Fauzi Bowo Ajarkan Sikap Negarawan
      • Menko Polhukam: Selamat Jokowi, Salut Fauzi
      • Djoko: Kalau Calon Gubernur Dekati TNI, Jangan Dil...
      • Komisi IX: Kebebasan Prita, Pintu Pemenuhan Hak Pa...
      • Sidang perkara korupsi wajib direkam
      • Prita Bebas, UU ITE Tak Bisa Digunakan Sembarangan
      • Panglima TNI: Tahanan KPK Tidak Dijaga Tentara
      • Myanmar Akui Belajar Penyelesaian Konflik Etnis ke...
      • SBY Ingatkan Dua Kontestan Pilgub DKI agar Jaga Ke...
      • Negara bayar mahal BBM bersubsidi untuk kendaraan ...
      • PK Menang, Prita Akhirnya Bebas
      • Polri Harus Tegas Tindak Pendemo Anarkis
      • Polisi Amankan 4 Orang Pendemo di Kedubes AS
      • Komisi I: Ketegasan Pemerintah Bisa Redam Kemaraha...
      • Kapolri: bukan ditarik, tapi diganti
      • Film Hina Islam, PPP Minta Umat Tak Anarkis
      • Rutan TNI Bukan untuk Tersangka Simulator SIM
      • Setara Menteri, Ketua PN Jakpus Kantongi Rp 30 Jut...
      • Istana: Polri Bisa Perpanjang Masa Tugas Penyidikn...
      • KPK Kembali Periksa Kontraktor Hambalang
      • Polri: Penarikan Penyidik Tak Terkait Simulator
      • Saatnya KPK Punya Penyidik Independen
      • Busyro: KPK Butuh Gedung Baru, Belum Perlu Penyidi...
      • Kapolri Bantah Tarik Penyidik di KPK untuk Ganggu ...
      • Hillary Clinton: Innocence of Muslims Film Menjijikan
      • ICW: antipolitik uang dukung pemberantasan korupsi
      • KPK Tolak Penarikan Penyidik Polri
      • Polri Minta KPK Cari Penyidik Lain
      • Warga Jakarta Jangan Terjebak Politik Pencitraan
      • Komisi III Panggil KPK, Polri, dan Kejagung Pagi Ini
      • Komisi I Dukung KPK Gunakan Rutan TNI untuk Tahan ...
      • SBY Kecam Film Anti-Islam ''Innocence of Muslims''
      • Penjara Milik TNI Siap Tampung Tahanan KPK
      • Agar Anak tak Terjebak Radikalisme
      • Harus Dicari Siapa Sumber Fitnah terhadap Antasari
      • KPK: Hasil Pemeriksaan Dokter, Hartati Tidak Sakit...
      • Polisi Ciduk Wartawan Gadungan di Blok M
      • PN Jaksel Minta PT Merrill Lynch Patuhi Eksekusi
      • SBY Siap Berikan Rekaman Rapat 9 Oktober, Asal..
      • BIN terus bekerja sama dengan polisi
      • KPK menahan Hartati Murdaya
      • Antasari: Saya Tidak Pernah Sebut Ada Rapat Bailou...
      • KPK Pastikan Penyelidikan Kasus Suap Tak Terhambat...
      • Hartati Murdaya Siap Penuhi Panggilan KPK
      • Dana Bantuan Hukum Si Miskin Diusulkan Menjadi 63 ...
      • Wapres: Pengelolaan Keuangan Terkait Nasib Negara
      • Buru Harta Koruptor di Luar Negeri, Ini Kiat KPK
      • Sebelum Bom Meledak, Intel Sempat Masuk ke Rumah P...
      • Pemerintah Lawan Teroris dengan Deradikalisasi
      • Jika Tak Datang Lagi, Hartati akan Dijemput Paksa KPK
      • MA Wajibkan Sidang Perkara Korupsi & Kasus Menarik...
      • UI perlu tinjau uang perkuliahan agar terjangkau
      • Legislator minta masyarakat tidak panik terkait bom
      • TNI kibarkan merah putih di Pulau Gambar
      • Menko Polhukam: tidak ada peningkatan status keamanan
      • KPK Gelar Konferensi Lembaga Anti Korupsi se-Asia ...
      • Ciptakan Pilgub Damai, Kapolda Metro Ajak Foke & J...
      • Inilah Sosok yang Membuat Angie Tegar
      • Nasihat Panjang Umur dari Manusia Tertua di Dunia
      • Terlibat Narkoba, Polisi Ini Dipecat
      • Pelaku Transaksi Mencurigakan di DPR Bakal Bertambah
      • KPK Dipersilakan Telisik Banggar Soal Transaksi Me...
      • Kartini Berharap KPK Juga Jadikan Hakim Lain Tersa...
      • Ini Dia Tempat Mandi Jenderal Mc Arthur
      • Antisipasi Teror di Jakarta, Warga Diminta Awasi P...
      • Polisi Serahkan Pemakaman Terduga Teroris Farhan &...
      • M Jasin Diharapkan Benahi Kemenag
      • Dahlan Ajak Mahasiswa Jadi Pengusaha
      • Verifikasi KPU Harus Cegah Kepengurusan Fiktif Parpol
    • ►  Agustus (141)
    • ►  Juli (192)
    • ►  Juni (97)
    • ►  Mei (140)
    • ►  April (105)
    • ►  Maret (158)
    • ►  Februari (189)
    • ►  Januari (206)
  • ►  2011 (4598)
    • ►  Desember (303)
    • ►  November (170)
    • ►  Oktober (270)
    • ►  September (352)
    • ►  Agustus (511)
    • ►  Juli (380)
    • ►  Juni (713)
    • ►  Mei (1213)
    • ►  April (603)
    • ►  Maret (42)
    • ►  Februari (12)
    • ►  Januari (29)
  • ►  2010 (16)
    • ►  Desember (16)

Keinginan Kami

Kami akan berusaha mengumpulkan dan menginformasikan artikal-artikel maupun berita-berita yang menyangkut hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya yang memiliki visi sama yakni " Saling mengingatkan satu sama lain dengan dilandasi untuk kemajuan bersama "

Sekretariat Kami

Kami memilih tempat untuk saling bertukar pikiran dengan segala kalangan atau profesi di Studio Musik Chicak, Jln H, Enang No. 28 Cisalak Cimanggis Depok, telp/fax 087884485922

Pengurus Blog

Pengurus Blog ini adalah, Setyo Budi, Dian Handayani Dan Satryo

Mengenai Saya

Foto saya
SBD
Benar adalah benar hanya itu yang dapat saya ungkapkan.
Lihat profil lengkapku

Pengikut

Boleh Juga Yang Ini Dilihat

Boleh Juga Yang Ini Dilihat
Blog ini ternyata banyak pengunjungnya:

Anak Band Pemula

Anak Band Pemula
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.