TEMPO.CO , Depok - Gubernur
Jawa Barat, Ahmad Heryawan menyatakan siap bekerja sama dengan gubernur
DKI terpilih Joko Widodo dan Basuki Tjahaja dalam mengatasi masalah
macet di Jakarta. Soalnya alasan utama yang menyebabkan kemacetan
Jakarta dikarenakan aktifitas masyarakat commuter Jawa Barat yang
bekerja di Ibu Kota.
"Kami sambut darah segar dan ide baru Pak
Jokowi membangun kerja sama menghadapi kemacetan," kata Ahmad saat
mencoba naik KRL commuter line di Stasiun Depok Baru, Minggu 23
September 2012.
Menurut Ahmad, ada 2,2 juta warga Jawa Barat
yang mencari nafkah di Jakarta setiap hari. Artinya, setiap pagi dan
sore terjadi migrasi besar-besaran antara DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Pagi hari, jutaan orang ini akan beraktifitas di Jakarta dan di sore
hari mereka kembali ke Jawa Barat. "Inilah penyebab kemacetan itu," kata
dia.
Dalam mengantisipasi masalah ini, kata Ahmad, tidak
memungkinkan dengan memperbaiki jalan raya. Tinggal bagaimana 2,2 juta
orang setiap hari ini tidak membuat kemacetan. "Yang memungkinkan hanya
kereta api," kata dia. Dengan begitu Ahmad yakin dengan kepemimpinan
Jokowi bisa bekerja sama dengan Jawa Barat dan pemerintah pusat melerai
kemacetan itu.
Ahmad juga mengatakan melerai kemacetan DKI
tidak bisa dengan bekerja sendiri. Perlu dukungan dan kerja sama dengan
Jawa Barat dan Menteri Perhubungan. Dibutuhkan pembicaraan terkait peran
masing-masing. "Apa tugas DKI, apa tugas Jawa Barat, dan apa tugas
Kementerian Perhubungan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bagian
Humas DPD PKS Kota Depok, El Shanti Yuliyana mengatakan ada sekitar 50
ribu warga Bogor dan Depok yang bekerja di Jakarta. Setiap hari mereka
memilih memakai KRL commuter line supaya cepat sampai ke kantor. "Di
Depok saja ada 21 ribu warga yang membeli tiket untuk menuju kantor
mereka di Jakarta," kata El Shanti.
Dengan itu, perlu adanya
peningkatan layanan kereta. Yakni penambahan jaringan, gerbong kereta,
dan pembenahan sistem pengaturan lalu lintas kereta. Diharapkan, kata El
Shanti, kereta yang selama ini hanya mampu mengangkut 440 ribu
penumpang, dapat ditingkatkan menjadi 1,2 juta penumpang perhari.
"Penambahan jaringan memungkinkan jarak kedatangan antar kereta makin
singkat," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar