INILAH.COM, Jakarta - Kontroversi seputar film "Innocence of
Muslims" yang dianggap menghina nabi Muhammad SAW, membuat Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) ikut bereaksi. Mereka meminta umat Islam di
Indonesia tidak seperti di Libya yang bertindak anarkis hingga
menewaskan Dubes AS untuk Libya J. Christopher Stevens dan tiga stafnya.
"Masyarakat
muslim Indonesia diharap untuk tidak terprovokasi dalam merespons
peredaran film tersebut dengan melakukan tindakan di luar koridor hukum.
Kami yakin, muslim Indonesia yang dikenal moderat dapat menahan diri
untuk tidak melakukan tindakan yang justru kontraproduktif bagi Islam di
Indonesia," jelas Ketua DPP PPP Arwani Thomafi, Jumat (14/9/2012).
Menurut
Arwani, seharusnya pemerintah bisa secepatnya merespon persoalan yang
sangat sensitif ini. Agar, persoalan seperti yang terjadi di Libya tidak
terjadi di Indonesia.
"Pemerintah dapat secara aktif untuk
menekan pihak-pihak yang terkait dalam pemuatan dan peredaran film
tersebut. Respons masyarakat muslim di berbagai dunia semestinya dapat
direspons secara cepat oleh pemerintah RI, agar kejadian serupa tidak
terjadi di tanah air," kata anggota Komisi V DPR ini.
Untuk itu,
cara yang paling efektif adalah dengan memberdayakan Kemenkominfo.
Tayangan yang beredar bisa ditutup oleh Kemenkominfo.
"Pemerintah
RI dapat melakukan diplomasi terkait kontroversi film tersebut dengan
pihak terkait, termasuk meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika
untuk segera memblokir peredaran film tersebut," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar