JAKARTA - Kapolri
Jenderal Badrodin Haiti memerintahkan anak buahnya untuk memprioritaskan
pengawasan atas seluruh wilayah perbatasan di Indonesia bagian timur.
Hal ini menyusul adanya indikasi tentang warga suku Uighur dari Tiongkok
yang bergabung ke kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan
Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
"Kita tahu orang Uighur di Malaysia juga
banyak, ribuan di sana. Iitu kita tidak tahu apakah mereka termasuk
kelompok garis keras atau bukan," kata Badrodin di Perguruan Tinggi Ilmu
Kepolisian (PTIK), Jakarta, Senin (28/3).
Suku Uighur merupakan etinis minoritas di Tiongkok. Warga Uighur dikenal sebagai suku penganut Islam.
Badrodin memang belum mengetahui secara
pasti peran warga Uighur yang bergabung dengan Santoso. Namun, mantan
kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri itu menegaskan
bahwa warga Uighur memang membantu kelompok Santoso.
Untuk itu, ujar Badrodin, pihaknya juga
melakukan pembicaraan bilateral dengan Tiongkok, Malaysia dan Filipina
untuk mendalami masalah keberadaan warga Uighur. Hal itu sekaligus untuk
mencegah semakin banyak warga Uighur masuk ke Indonesia.
"Tentu itu perlu kerja sama dengan kepolisan negara lain, seperti kepolisian Malaysia," ujarnya.(mg4/jpnn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar