TEMPO.CO, Jakarta
- Marshanda mengatakan banyak orang yang meremehkan ayahnya hanya
karena status ekonomi ayahnya. Namun, Marshanda mengaku hal itu bukanlah
sesuatu yang memalukan.
"Jujur aku senang dengan kejadian
kemarin, karena momen ini sudah aku tunggu dari dulu, sejak umur 17.
Papa dari dulu secara ekonomi minim, tapi dari dulu aku nerima itu, aku
enggak merasa itu aib," kata Marshanda, Rabu, 30 Mei 2016.
"Hal
kayak gitu enggak perlu disembunyiin. Aku tahu di sekeliling papa banyak
orang yang meremehkan dia hanya karena materi, hanya karena badannya
enggak bersih segala macam, yang sangat permukaan banget," kata
Marshanda lagi.
Marshanda mengatakan, sejak dulu dia memang ingin
merawat sang ayah, namun karena kekhawatiran keluarganya, dia
mengurungkan niatnya itu.
Menurut Marshanda, cintanya kepada
ayahnya tidak pernah surut meski keadaannya seperti sekarang. Sejak
dulu, dia ingin berbagi soal ayahnya tapi dilarang oleh keluarganya.
"Aku mencintai dia enggak ada bedanya dengan saat aku kecil waktu masih
tinggal sama papa. Aku pengen share itu, tapi kan dulu keluarga masih
belum boleh. Nah dengan momen ini terjadi, tiga hari terakhir ini
blessing banget buat aku, karna aku bisa berbagi nilai-nilai yang aku
anggap penting bagi diri aku," katanya.
Dengan kejadian tersebut,
Marshanda ingin menunjukkan pada masyarakat akan kesetaraan. Agar
masyarakat tidak hanya menghargai orang berdasarkan status sosial atau
nilai-nilai yang ditetapkan masyarakat.
"Ayo kita berhenti hanya
menghormati orang-orang yang wow, orang-orang yang menurut nilai-nilai
masyarakat, orang-orang yang punya materi, jabatan, uang, atau jagoan.
Papahku walaupun dia sebagai figur ayah itu nol, minus, tapi tidak
kemudian dia bisa berhenti dicintai, dihargai, dan dianggap setara,"
kata ibu satu anak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar