INILAH.COM, Jakarta - Penyidik Polda Metro Jaya akan mendatangi
Ari Sigit di kediamannya untuk mengetahui kesehatannya karena cucu
mantan Presiden Soeharto itu yang dua kali mangkir dari panggilan untuk
diperiksa dalam kasus dugaan penggelapan dan penipuan dana mencapai
Rp6,7 miliar.
"Untuk tersangka AS (Ari Sigit) dan Sy,
pada mereka sudah diterbitkan panggilan kedua, diberikan konfirmasi
sakit melalui pengacaranya. Nanti dipastikan apa memang sakit atau
tidak," jelas Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Helmi Santika,
Kamis (6/6/2013).
Dalam waktu dekat, menurut Helmi, penyidik akan
mendatangi Ari Sigit untuk membuktikan apakah benar yang bersangkutan
sakit. Jika tidak sakit, maka akan dijemput dihadapkan ke Kejaksaan
Tinggi untuk segera pelimpahan perkaranya pada tahap kedua.
Helmi
juga mengatakan pihaknya tengah menelusuri seorang tersangka lainnya
yaitu Basarudin yang semula diinformasikan berada di Lampung. Namun
setelah jejaknya diikuti polisi, Basarudin tidak berada di Lampung.
"Saat
diikuti di Lampung dia tidak ada. Dikabarkan di Cilacap, tim masih
terus memburu. Kalau tersangka bernama Alung, sudah meninggal dunia,"
tutur Helmi.
Ari Sigit sudah dua kali mangkir dari panggilan
penyidik. Pada panggilan pertama, Ari dikabarkan tengah berada di luar
negeri. Sedangkan pada panggilan kedua, pengacara Ari menyatakan bahwa
kliennya sedang sakit.
Kasus ini berawal saat pimpinan PT
Krakatau Wajatama, Sutrisno, dan Mariati, melaporkan Ari Sigit sebagai
pimpinan PT Dinamika Daya Andalan terkait dugaan penggelapan dan
penipuan dana mencapai Rp6,7 miliar pada 27 Oktober 2011 ke Polda Metro
Jaya.
PT Krakatau Wajatama yang tercatat sebagai anak perusahaan
Krakatau Steel itu menunjuk perusahaan milik Ari Sigit sebagai pelaksana
proyek pengurusan tanah di Cilegon, Banten. Pihak PT Krakatau Wajatama
sudah membayarkan sejumlah uang kepada perusahaan Ari Sigit sebagai
jaminan pelaksanaan proyek pengurugan tanah.
Dalam kasus ini,
Polda Metro Jaya telah menetapkan lima tersangka yakni Ari Sigit
(Komisaris Utama PT Dinamika), Sunarno Hadi (Dirut PT Dinamika), A, S
dan D, karyawan. [yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar