Antigua, Guatemala
(ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Rabu,
meminta timpalannya dari Prancis Laurent Fabius untuk membagi bukti
penggunaan senjata kimia oleh Suriah terhadap pasukan gerilyawan.
"Saya bertanya ... apakah dia bisa mengirimkan kepada kami informasi
yang dapat menunjukkan kepada kami rantai asal bukti itu, sehingga kami
tahu persis dari mana asalnya," kata Kerry di sela-sela pertemuan
Organisasi Negara Amerika.
Pemerintah Presiden Barack Obama menghadapi tekanan baru untuk
mengambil tindakan terhadap dugaan pelanggaran atas "garis merah"
terkait penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah atau pergerakan
senjata kimia, setelah informasi baru diumumkan di Paris.
Fabius, Selasa, mengatakan, dengan mengutip tes yang dilakukan oleh
laboratorium Prancis, bahwa agen saraf mematikan, agen sarin, digunakan
"beberapa kali secara lokal" tapi tidak memberikan perincian di mana,
kapan, atau oleh siapa itu digunakan.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney, Selasa, tidak memberikan
jawaban definitif terhadap dengan klaim Prancis, namun mengatakan
Washington sedang bekerja dengan Prancis, Inggris dan oposisi Suriah
untuk menyelidiki kemungkinan penggunaan senjata kimia.
Pada Rabu, Kerry mengatakan Washington sedang menyelesaikan
analisisnya dan ia "sangat nyaman" dengan "tenggat pribadi" pemerintah
Amerika Serikat tentang bagaimana dan kapan harus bertindak.
"Jangan membuat kesalahan apapun: garis merah presiden adalah nyata.
Dia memiliki satu set pilihan yang nyata dan menunggu," kata Kerry
seperti yang dilaporkan AFP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar