INILAH.COM, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
menyampaikan ketidaksetujuan atas rencana Pemerintah menyalurkan Bantuan
Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi dari rencana
kenaikan harga BBM. Padat Karya diusulkan sebagai penggantinya karena
dinilai lebih tepat.
Bendahara Umum PBNU H. Bina
Suhendra, mengutarakan tiga alasan atas ketidaksetujuan pihaknya
terhadap pencairan BLSM. Pertama, program pemberian bantuan tersebut
dinilai tidak mendidik.
"Sebuah kerancuan ketika banyak
Pemerintah Daerah menerbitkan aturan larangan memberi ke pengemis,
sementara Pemerintah Pusat justru mempeloporinya. Dengan memberikan
begitu saja dana BLSM ke masyarakat Pemerintah sudah mendorong
masyarakatnya kepada kebiasaan mengemis," tegas Bina, di Jakarta, Rabu
(19/6/2013).
Alasan kedua adalah memudahkan verifikasi kelayakan
penerima bantuan. Dengan diberikan pekerjaan terlebih dahulu sebelum
akhirnya menerima bantuan berwujud upah kerja, akan meminimalisir
ketidaktepatan penyaluran.
"Dahulu yang seperti ini disebut Padat
Karya. Masyarakat diberi pekerjaan, misal melaksanakan normalisasi
aliran sungai dan sebagai imbalannya adalah bantuan berwujud upah kerja.
Ini akan jadi saringan alami, karena tidak mungkin orang dengan gelang
emas di tangan, punya beberapa sepeda motor dan bahkan mobil, mau
bekerja membersihkan aliran sungai," urai Bina.
Melalui Padat
Karya, masih kata Bina, juga memiliki manfaat jangka panjang, yaitu
mengatasi masalah tertentu di daerah asal masyarakat penerima bantuan.
"Jadi disesuaikan jenis pekerjaan yang diberikan dengan masalah di
daerah masyarakat masing-masing. Seperti di Jakarta yang rawan banjir,
cara ini sudah melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya mengatasi
masalah di daerahnya," tandasnya.
Sementara alasan ketiga adalah
menghilangkan tudingan miring BLSM bermuatan politis, yaitu alat
Pemerintah menjaring simpati masyarakat jelang pesta demokrasi tahun
2014 mendatang. "Jika masyarakat diberi uang begitu saja, apa bedanya
dengan money politic di pesta demokrasi?" pungkas Bina.
Pemerintah
berencana menyalurkan BLSM sebagai kompensasi atas rencana kenaikan
harga BBM. Selain BLSM kompensasi juga akan diberikan dalam tiga bentuk
berbeda lainnya, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Beras untuk
Masyarakat Miskin (Raskin), serta beasiswa pendidikan untuk anak dari
keluarga miskin. [mes]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar