Jinan, China
(ANTARA News) - Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan
Darat (Kopassus) Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya menegaskan pasukannya
tetap mengedepankan pendekatan persuasif untuk mengatasi gangguan
keamanan di Papua.
"Permasalahan di Papua itu kompleks. Tidak saja menyangkut keamanan
tetapi juga kesejahteraan," katanya, saat berbincang dengan ANTARA di
Jinan, Shandong, China, Rabu.
Berbincang usai membuka dan meninjau Latihan Bersama Kopassus dan
Komando Pasukan Khusus Angkatan Bersenjata China (People`s Liberation
Army/PLA), ia mengatakan untuk mengatasi segala permasalahan di Papua,
harus dilakukan hati-hati.
"Kita, utamanya Kopassus tidak bisa mengambil langkah seenaknya
untuk mengatasi persoalan keamanan di Papua, kita harus hati-hati karena
masalah di sana tidak sekadar masalah keamanan, tetapi kesetaraan,
kesejahteraan," katanya.
Karena itu, lanjut Wisnu, pasukan korps baret juga akan selalu
berhati-hati dan tetap mengedepankan langkah persuasif dalam
menyelesaikan masalah keamanan di Papua.
Dicontohkannya, TNI telah melakukan TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) di Papua beberapa waktu lalu.
"Kopassus juga akan melakukan kegiatan ekspedisi di Papua untuk
melihat langsung potensi wilayah, kondisi masyarakat secara lebih dalam
sehingga dapat diketahui apa sebenarnya yang terjadi dan apa yang
masyarakat Papua inginkan," katanya.
Sebelumnya, Kopassus melaksanakan Ekspedisi Bukit Barisan (Sumatera)
dan Ekspedisi Khatulistiwa (Kalimantan). "Hal serupa sedang kita
agendakan untuk dilakukan di Papua," ujar Wisnu.
Danjen Kopassus menegaskan,"Kopassus tidak sembarang, hati-hati dan
komit untuk mengatasi persoalan keamanan di Papua melalui pendekatan
persuasif dan humanis,".
Sebelumnya Wakil Koordinator Kontras Indria Fernida, Ketua Sinode
Gereja Kingmi Papua Pdt Benny Giay, dan Sekretaris Foker LSM Papua
Septer Manufandu kepada Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Albert
Hasibuan mengatakan pendekatan militer masih dikedepankan oleh
Pemerintah dalam mengatasi persoalan di Papua.
Pendekatan kesejahteraan yang selama ini didengungkan belum dilaksanakan maksimal untuk menjawab aspirasi masyarakat Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar