INILAH.COM, Batu – Puluhan pegawai Badan Narkotika
Nasional (BNN) Kota Batu melakukan mogok kerja. Pemogokan dilakukan
lantaran pimpinan Ketua Harian BNN Kota Batu AKBP Sanusi Sahlan diduga
melakukan pelecehan pada para pegawai wanita.
Para pegawai juga meminta agar pimpinannya tersebut dicopot dari jabatannya. Bahkan para pegawai telah melaporkan peristiwa ini ke BNN Pusat, Mapolda Jawa Timur dan Pemkot Batu.
Salah seorang pegawai berinisial ET mengaku, pimpinanya sering melakukan pelecehan pada pegawai perempuan. Mulai dari memuji penampilan fisik hingga mengajak berkencan. “Tak hanya saya, banyak rekan saya juga mengalami hal yang sama,” ujar ET, Selasa (17/7/2012).
Terkait adanya aksi mogok kerja, ET menampik jika dikatakan peristiwa itu adalah rekayasa, karena ketidaksukaan para pegawai pada kebijakan pimpinan soal disiplin kerja. “Ini bukan soal disiplin, kami tidak ada masalah dengan disiplin kerja. Kami hanya keluar kantor jika jam istirahat untuk makan siang,” tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasie Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Batu, Rose Iptriwulan Dhani, enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut. “Permasalahan ini masih diselesaikan di internal. Jadi kami belum bisa memberikan banyak keterangan,” kata Rose singkat.
Sementara itu, Ketua Harian BNN Kota Batu, AKBP Sanusi sahlan membantah jika dirinya ikatakan melakukan pelecehan pada pegawainya. “Itu tidak benar. Wajar jika saya memuji, mungkin para pegawai salah persepsi,” tuturnya.
Soal mogok kerja yang dilakukan para pegawai, ia mengaku jika itu hanyalah buntut dari disiplin kerja yang ia terapkan. Para pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Batu, dianggap terbiasa dengan pekerjaan yang ringan. Sehingga, ketika diterapkan disiplin banyak yang komplain.
“Saya dari kepolisian, sedangkan mereka PNS. Mungkin banyak yang merasa berat dengan disiplin yang saya terapkan. Banyak pegawai yang sering tidak ikut apel, pulang seenaknya sendiri. Kalau memang ada yang salah dengan ucapan saya, maka saya memohon maaf," tuturnya.
Untuk diketahui, total pegawai BNN Kota Batu sebanyak 33 pegawai dengan 12 orang diantaranya adalah perempuan, dan sisanya laki-laki.[beritajatim]
Para pegawai juga meminta agar pimpinannya tersebut dicopot dari jabatannya. Bahkan para pegawai telah melaporkan peristiwa ini ke BNN Pusat, Mapolda Jawa Timur dan Pemkot Batu.
Salah seorang pegawai berinisial ET mengaku, pimpinanya sering melakukan pelecehan pada pegawai perempuan. Mulai dari memuji penampilan fisik hingga mengajak berkencan. “Tak hanya saya, banyak rekan saya juga mengalami hal yang sama,” ujar ET, Selasa (17/7/2012).
Terkait adanya aksi mogok kerja, ET menampik jika dikatakan peristiwa itu adalah rekayasa, karena ketidaksukaan para pegawai pada kebijakan pimpinan soal disiplin kerja. “Ini bukan soal disiplin, kami tidak ada masalah dengan disiplin kerja. Kami hanya keluar kantor jika jam istirahat untuk makan siang,” tukasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kasie Pemberdayaan Masyarakat BNN Kota Batu, Rose Iptriwulan Dhani, enggan berkomentar banyak terkait hal tersebut. “Permasalahan ini masih diselesaikan di internal. Jadi kami belum bisa memberikan banyak keterangan,” kata Rose singkat.
Sementara itu, Ketua Harian BNN Kota Batu, AKBP Sanusi sahlan membantah jika dirinya ikatakan melakukan pelecehan pada pegawainya. “Itu tidak benar. Wajar jika saya memuji, mungkin para pegawai salah persepsi,” tuturnya.
Soal mogok kerja yang dilakukan para pegawai, ia mengaku jika itu hanyalah buntut dari disiplin kerja yang ia terapkan. Para pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemkot Batu, dianggap terbiasa dengan pekerjaan yang ringan. Sehingga, ketika diterapkan disiplin banyak yang komplain.
“Saya dari kepolisian, sedangkan mereka PNS. Mungkin banyak yang merasa berat dengan disiplin yang saya terapkan. Banyak pegawai yang sering tidak ikut apel, pulang seenaknya sendiri. Kalau memang ada yang salah dengan ucapan saya, maka saya memohon maaf," tuturnya.
Untuk diketahui, total pegawai BNN Kota Batu sebanyak 33 pegawai dengan 12 orang diantaranya adalah perempuan, dan sisanya laki-laki.[beritajatim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar