Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jakarta
Kemenangan pasangan cagub DKI Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
di quick count Pilgub DKI mengejutkan banyak pihak. Jokowi sukses
menggaet swing voters, survei semua lembaga survei meleset.
Survei
menjelang Pilgub DKI memang membuat Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yakin
akan menang satu putaran dalam Pilgub DKI. Namun survei sejumlah lembaga
survei tersebut tidak menunjukkan kondisi faktual pada pemungutan suara
Rabu (11/7) kemarin.
"Semua survei meleset, dan semua timses
kaget, termasuk timses Jokowi sendiri. Mengingat seluruh angka swing
voters akhirnya memilih Jokowi, sesuatu yang sangat jarang terjadi di
banyak Pilkada," kata Sekjen PPP, M Romahurmuziy, kepada detikcom, Jumat
(13/7/2012).
Lembaga survei, menurut Romi-demikian disapa,
terbukti tidak mampu menjelaskan arah pilihan swing voters. Melompatnya
perolehan quick count Jokowi dari prediksi seluruh survei yang berkisar
17-20 persen, menjadi 44 persen, jelas sesuatu yang mengejutkan.
"Menunjukkan Jokowi mampu menyedot hampir seluruh perkiraan swing voters yang diperkirakan sekitar 26 persen," ungkapnya.
Namun
demikian, situasi bisa saja berubah pada putaran kedua. Karena parpol
akan lebih serius belajar dari kegagalan di putaran pertama.
"Pada
putaran kedua, belum tentu hal ini berlanjut. Karena pada putaran kedua
semua parpol akan lebih serius dan pola dukungannya tidal lagi bersifat
taktis, melainkan ideologis," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar