INILAH.COM, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari, menilai tidak sepantasnya kasus
pemerkosaan, apalagi menjerat korban di bawah umur dijadikan gurauan,
seperti yang dilakukan oleh Calon Hakim Agung Daming Sunusi.
Gurauan
Sanusi itu mengundang reaksi pedas dari masyarakat. Beredar sms,
twitter, pesan BBM, yang mengganggap kualitas dan integritas Sanusi
tidak layak diajukan sebagai benteng hukum Indonesia. Jika lolos, Sanusi
menjadi salah satu hakim di institusi penegak hukum tertinggi di Tanah
Air.
Perkosaan dengan korban pemerkosaannya, menimbulkan derita
bukan cuma pada korban semata. Juga keluarga, relasi, hubungan
interpersonal, psikologis, hingga masa depan dan harga diri korban,
bahkan bisa mematikan. Ini yang digarisbawahi segenap penggiat pembelaan
kemanusiaan tentang isu perkosaan itu.
"Sebagai rakyat, saya
melihatnya tidak pantas. Rakyat tidak suka hal-hal yang serius dijadikan
gurauan," kata Istri Agum Gumelar itu, di Jakarta, Selasa (15/1/2013).
"Ini hal yang serius, bukan gurauan ya," sambung Linda.[ant/man]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar