Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Jakarta - 5 WNI ABK Orkim Harmony telah
selesai diperiksa otoritas Malaysia. Mereka kini diizinkan meninggalkan
kapal tanker yang selamat dari pembajakan itu.
"Pemeriksaan
terhadap 5 kru Indonesia sudah dianggap cukup dan mereka boleh pulang,"
demikian jelas Wakil Dubes RI untuk Malaysia, Hermono dalam keterangan
tertulis yang diterima detikcom, Senin (22/6/2015) malam.
Dari 5
WNI ABK tersebut, ada yang memutuskan untuk pulang, ada yang memutuskan
untuk tetap bekerja. "3 Kru menyatakan akan pulang ke Indonesia, dan 2
orang ingin lanjut kerja di Orkim Harmony," tandas Hermono.
Sebelumnya
diberitakan bahwa sejak kapal Orkim Harmony sandar di Pelabuhan
Petronas, Kuantan, Malaysia, pada Sabtu (20/6/2015) pagi lalu, 4 WNI ABK
belum diizinkan meninggalkan kapal karena masih dimintai keterangan
oleh penyidik Malaysian Maritim Enforcement Agency (MMEA). Keempat WNI
ABK itu yaitu Bambang Suryawan, Iwan Asriadi, Nelson Sitorus dan Nathan
Kombongan.
Sedangkan ABK yang tertembak kakinya, juru masak
bernama Mawit Matin, telah meninggalkan RS Universiti Sains Malaysia,
Kuala Bahru, Kelantan. pada Minggu (21/6) kemarin pukul 12.30 waktu
setempat, demikian menurut Harian Bernama. Menaiki ambulans, dia sempat
melambaikan tangan pada media.
"Dia sekarang dibawa ke Kuantan
oleh personel MMEA (Malaysian Maritime Enforcement Agency) untuk
membantu proses investigasi kasus tersebut," kata kepala MMEA distrik 10
kapten Nurul Hizam Zakaria sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar