TEMPO.CO , Jakarta:Pengacara
Agustinus Tai Hamdani alias Agus, Haposan Sihombing, mengungkap lebih
rinci lagi pengakuan kliennya. Menurur Haposan, ibu angkat Angeline,
sempat meminta Agus untuk menyetubuhi Angeline yang sudah tewas, tapi
ia menolaknya. “Klien kami tidak mau,” ujar Haposan, 24 Juni 2015.
Haposan menjelaskan bahwa Agus telah mengoreksi keterangan sebelumnya
yang sempat menyatkan bahwa ia membunuh dan memperkosa Angeline.
Perubahan ini disampaikan pada keterangan tambahan yang disampaikan
kepada polisi pada Rabu, 17 Juni 2015. Dalam koreksi yang dimuat dalam
Berita Acara pemeriksaan itu Agus mengaku bahwa Margriet-lah yang
membunuh anak angkatnya itu.
Keterangan itu bertolak belakang dengan pengakuan pada hari pertama
Agus diperiksa polisi, yakni pada 10 Juni 2015. Saat itu Agus menyatakan
sebagai pelaku pembunuhan yang membuat ia ditetapkan sebagai tersangka.
Sesuai pengakuan Agus terbaru, justru Margriet-lah –pelakunya.
Kejadiannya pun di kamar Ibu angkat ini. Menurut Haposan, saat itu Agus
dipanggil datang ke kamar Margriet. Di sana Angeline sudah sekarat.
Haposan juga mengatakan, pengakuan awal bahwa Agus berbuat asusila
kepada korban yang sudah tidak bernyawa tidak lepas dari perintah
Margriet kepada Agus. Yang jelas, "Klien kami tidak mau ketika
diperintahkan oleh Margriet untuk menyetubuhi korban," ujar Haposan. .
Tak hanya diminta menyetubuhi korban, Agus juga diminat
menguburkan—permintaan yang terakhir ini dipenuhi.
Peristiwa ini terjadi pada 16 Mei 2015 sekitar pukul 09.30 Wita.
Adapun mayat Angeline yang dikubur di pekarangan rumah Margriet
ditemukan pada 10 Juni lalu
Pengacara Margriet, Hotma Sitompoel menyangkal tudingan Agus. Menurut
Hotma, cerita sebenarnya adalah Agus meminjam pensil kepada Angeline
untuk menulis surat yang akan dikirimkan kepada keluarganya di Sumba.
Sekitar 30 menit kemudian, Angeline mendatangi Agus untuk meminta pensil
itu.
Agus mengembalikannya. Saat akan ke luar kamar Agus, Angeline berkata
kepada Agus, “Kata ibu (Margriet), kerja kamu enggak becus.” Akibatnya,
Hotma berujar, Agus naik pitam. Agus lalu memukuli Angeline dan
membenturkan kepalanya ke tembok sampai tewas. "Tidak ada kejadian di
kamar Margriet," kata Hotma.
Dari hasil tes kebohongan yang diselenggarakan Pusat Laboratorium
Forensik Kepolisian Republik Indonesia, rupanya keterangan Agus yang
terbaru banyak benarnya. Jawaban Agus menunjukkan sebagian besar ia
berkata benar,” ujar juru bicara Kepolisian Daerah Bali, Komisaris Besar
Heri Wianto, 23 Juni lalu.
ADITYA BUDIMAN | LINDA HAIRANI | AVIT HIDAYAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar