Oleh :
Bayu Adi Wicaksono, antv/tvOne
VIVA.co.id - Kesaksian
mengerikan kembali terkuak dalam rangkaian kasus pembunuhan Engeline
(sebelumnya ditulis Angeline). Ternyata Engeline sudah menjadi korban
penganiayaan ibu angkatnya, Margriet Megawe, sejak lama.
Tindak kekerasan yang dialami Engeline semasa hidupnya diungkapkan mantan pengasuh Engline, Francy A Maringka.
Francy menuturkan, Engeline disiksa secara sadis. Tak hanya dipukul dengan tangan kosong, tapi juga menggunakan benda tumpul.
Bahkan di suatu waktu, kata Francy, Margriet pernah memukuli gadis kecil itu dengan menggunakan sebilah bambu.
"Ia dipukuli sampai bilah bambu itu pecah," kata Francy, Rabu 17 Juni 2015.
Pria
yang kini kembali ke kampung halamannya di Kota Balikpapan itu, bekerja
di rumah Margreit sejak Desember 2015 hingga Maret 2015.
Engeline
mengalami penyiksaan tak hanya sekali, tapi berungkali. Bahkan, Francy
memilih untuk berhenti bekerja karena tak tahan setiap hari melihat
kekejaman Margriet terhadap Engeline.
"Lebih baik saya keluar, hidup damai tanpa melihat lagi kekerasan," ujar Francy.
Dalam
beberapa waktu ke depan, Francy akan bertolak ke Bali untuk memenuhi
panggilan penyidik Polresta Denpasar terkait kematian Engeline.
Seperti
diketahui sebelumnya, Engeline, gadis kecil yang duduk di bangku kelas
II Seklah Dasar (SD) ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di dalam
lubang kecil di belakang rumah Margriet di Jalan Sedap Malam, Denpasar.
Dari hasil penyelidikan polisi, akhirnya ditetapkan seorang pria bernama Agus sebagai tersangka pembunuhan sadis itu.
Agus
mengaku membunuh Engeline setelah memperkosa bocah berusia delapan
tahun itu. Agus menghabisi nyawa Engeline dengan cara memukul kepala
korban dengan palu dan menjerat leher korban menggunakan tali serta
mengubur hidup-hidup Angeline. (ase)
Asho Andi Marmin - Samarinda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar