Hardani Triyoga - detiknews
Jakarta - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Sidiq memprotes keras sikap
pemerintah Australia yang menyuap agar bisa menghentikan aliran perahu
pengangkut migran dari Indonesia. Ia pun mengkritik Perdana Menteri
Australia Tony Abbott yang semestinya membuka ruang diplomasi untuk
membahas persoalan ini.
"Dilakukan upaya ruang diplomasi untuk
duduk bareng dan disepakati apa formulasinya. Seperti itu melakukan
tindakan tidak terpuji yaitu PM Tony Abbott melakukan berbagai cara
untuk halau pencari suaka dengan menyuap. Tapi, yang di suap nelayan,"
kata Mahfudz di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Dia
menyindir strategi Australia yang terkesan melecehkan masyarakat
Indonesia. Dengan faktor kebutuhan ekonomi, kemudian menyuap adalah
kebijakan tak terpuji.
"Mereka tahu persis bahwa nelayan kita
punya kebutuhan ekonomi lalu menyuap. Tapi tindakan itu dilakukan
pemerintah Australia kepada sipil Indonesia. Itu tindakan sangat tidak
terpuji," sebut politisi PKS itu.
Lanjutnya, ia berharap agar
pemerintah Australia tak memiliki dua sikap yang berlainan. Secara
politik, Australia terbuka kepada pencari suaka namun di sisi lain, ada
upaya menghalau masuknya perahu pengangkut migran.
"Kalau
Australia ingin menutup pintu pencari suaka maka ubah kebijakan politik
luar negeri kepada pencari suaka. Jangan sampai secara politik mereka
terbuka kepada pencari suaka, namun sekarang dengan berbagai cara
menghalau arus masuk manusia," sebutnya.
Sebelumnya, Perdana
Menteri Australia Tony Abbott tak membantah laporan yang menyebut ada
kapal Angkatan Laut Australia yang membayar awak perahu pengangkut
migran. Cara ini dilakukan agar migran yang menuju Australia kembali ke
Indonesia.
"Kami telah menghentikan perdagangan (manusia) dan
kami akan melakukan apa yang bisa dilakukan untuk memastikan itu tetap
berhenti," ujarnya seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/6/2015).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar