Pewarta: Joko Susilo
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 14 organisasi masyarakat Islam yang
tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam menemui Presiden Joko
Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
"Alhamdulillah tadi diterima oleh Presiden pada hari yang bagus 30
Syaban. Kami bicara dari hati ke hati," kata Sekjen LPOI H Lutfi usai
bertemu Presiden di Istana Merdeka Jakarta.
Dia mengatakan dalam pertemuan tersebut LPOI akan berdiri di
belakang Presiden dan meminta pemerintah lebih memperhatikan
kesejahteraan rakyat.
"Setiap Selasa kami melakukan rapat melihat situasi dan kondisi,
bukan masuk politik. Bagi kami tidak ada KIH, KMP, bagi kami hanya ada
Indonesia," katanya.
Lutfi juga mengungkapkan bahwa LPOI merupakan gabungan Ormas Islam
yang sudah berdiri sebelum kemerdekaan Republik Indonesia.
Anggota LPOI Nahdlatul Ulama (NU), Syarikat Islam Indonesia (SII),
Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar,
Al-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan DAI
Indonesia (IKADI), Azzikra, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah
(PERTI), Persatuan Umat Islam (PUI), Himpunan Bina Mualaf.
Lutfi mengatakan bahwa LPOI menentang radikalisme, terorisme,
ekstremisme sehingga LPOI meminta Presiden mencabut ijin terhadap ormas
yang cenderung berbuat hal tersebut di atas.
"Ormas Radikal ini duduk atau mendapat surat keterangannya dari
Menkumham. Kami minta Presiden supaya cepat ormas radikal itu dicabut,
agar kita tenang," tegasnya.
Menteri Agama Lukman Hakim, usai mendampingi Presiden bertemu
dengan LPOI, mengatakan Presiden menyambut baik informasi yang diberikan
oleh ormas dan menyambut baik kerja sama terkait pencegahan kelompok
radikalisme.
Lukman mengatakan Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah
terbesar umat Islam harus dapat menunjukkan Islam yang ramah dan
rahmatan lil alamin.
Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki mengatakan Presiden
menyatakan peran dan posisi LPOI yang strategis karena keberadaannya di
tengah-tengah masyarakat dapat memberikan pencerahan dan membentengi
masyarakat dari pengaruh luar yang tidak sesuai falsafah bangsa.
Masduki mengatakan peran itu bisa dilakukan antara lain melalui
sinergi dengan Kementerian Agama lewat berbagai program kegiatan yang
mampu meningkatkan kualitas keagamaan di Indonesia. Salah satunya
melibatkan LPOI dalam pengembangan pendidikan di Perguruan Tinggi Islam
Moderat yang berkisar pada pemikiran dan peradaban Islam.
Presiden mengapresiasi LPOI yang memiliki perhatian besar terhadap
pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme dan radikalisme agama.
Terkait dengan masukan LPOI untuk mencari kelompok perekrut
sejumlah WNI yang berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan
ISIS dan pengawasan terhadap masuknya dana-dana asing yang penyalurannya
langsung ke sejumlah kelompok masyarakat tanpa melalui pemerintah,
Presiden menyatakan akan menindaklanjuti lewat kementerian dan lembaga
yang berwenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar