VIVA.co.id - Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) anjlok pada perdagangan Rabu sebesar 1,21 persen. Menyusul laporan pemerintah yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS karena meningkatnya produksi bahan bakar minyak di negara tersebut.
Dilansir dari CNBC, Kamis 25 Juni 2015, sementara itu,
ketidakpastian tentang perkembangan pembayaran utang Yunani, dan krisis
nuklir di Iran menambah kehati-hatian investor dan pedagang.
"Ini akhirnya bisa berubah menjadi tarik ulur antara minyak dan
produk yang dihasilkan," ujar Tariq Zahir dari Tyche Capital Advisors
di Laurel Hollow di New York.
Harga minyak mentah berjangka jenis Brent crude turun 96 sen, atau
1,49 persen menjadi US$63,50 per barel. Brent telah terjebak di kisaran
US$62-65 kisaran selama dua minggu terakhir.
Sementara itu, minyak mentah AS dipatok sebesar US60,27 per barel,
turun 1,21 persen atau sebesar 74 sen dari perdagangan sebelumnya.
Penguatan sedikit yang terjadi pada dolar AS karena adanya prospek
suku bunga AS yang lebih tinggi, menambah tekanan pada harga minyak
mentah. (one)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar